Mohon tunggu...
Salsabila
Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya tertarik dengan bacaan mengenai lifestyle dan fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Nanofiber bagi Kehidupan

9 Mei 2023   18:43 Diperbarui: 9 Mei 2023   18:49 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nanoteknologi adalah cabang pengetahuan dan teknologi yang memanipulasi materi, sistem, dan skala pada tingkat skala nano untuk menyediakan fungsi baru. Berbagai aplikasi, termasuk di bidang kedokteran, pertanian, industrial, dipengaruhi oleh perkembangan teknologi yang cepat dan intens seperti  biomaterial dan elektronik. Nanoteknologi adalah cabang ilmu yang berfokus pada material dengan ukuran 1-100 nanometer, 1 nm  setara dengan 10^-9 meter. Aspek terpenting dari cabang ilmu nanoteknologi adalah ukuran benda berbanding terbalik dengan jarak antar volume dan luas permukaan benda. Semakin kecil benda, jarak antara volume dan luas permukaan semakin besar. Besarnya luas permukaan ini mengakibatkan segala sesuatunya menjadi lebih reaktif sehingga hanya memerlukan sedikit tenaga untuk mereaksikanya. Salah satu material nano yang digunakan dalam industrial adalah nanofiber

Nanofiber adalah serat yang memiliki diameter pada skala nanometer yaitu 10-100 nm.  Serat dengan ukuran ini memiliki luas permukaan yang sangat besar dibandingkan dengan serat konvensional dengan diameter yang lebih besar. Hal ini membuat nanofiber memiliki sifat-sifat yang sangat unik dan sangat berguna dalam berbagai aplikasi. Proses pembuatan nanofiber melibatkan penggunaan teknik elektrospinning, yaitu suatu teknik yang memanfaatkan gaya elektrostatik untuk mengeluarkan serat dari larutan polimer. Pada teknik ini, suatu larutan polimer diumpankan melalui jarum, kemudian diberi muatan listrik. Ketika listrik diberikan, muatan pada jarum akan menarik larutan polimer hingga membentuk serat yang sangat tipis dan kuat.

Aplikasi nanoteknologi serat  atau nanofiber sangat beragam, misalnya dalam bidang biomedis dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat perangkat medis, seperti pembalut luka dan jaringan buatan. Selain itu, nanofiber dapat digunakan sebagai penyaring dalam alat respirator, seperti masker dan ventilator. Dalam bidang energi untuk membuat baterai dan sel surya, hal ini dikarenakan serat nanoteknologi memiliki luas permukaan yang besar dan kemampuan untuk menghantarkan listrik dan panas yang baik. Dalam bidang elektronik, nanofiber dapat digunakan dalam pembuatan sensor, komponen elektronik, dan alat penyimpanan data, seperti hard disk drive. Selain itu, serat nanoteknologi juga dapat digunakan dalam industri tekstil untuk membuat bahan pakaian yang lebih ringan, kuat, dan tahan lama.

Akan tetapi, penggunaan material ini juga menimbulkan beberapa tantangan, misalnya dalam hal biodegradabilitas dan dampak lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan aplikasi dan penggunaan serat nanoteknologi secara berkelanjutan. Dalam konteks teknologi 4.0, nanoteknologi terus berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi perangkat elektronik termasuk sensor, baterai, dan komponen elektronik lainnya. Dalam teknologi 4.0, penggunaan nanoteknologi dapat menghasilkan produk dan sistem yang lebih luwes, tangguh, dan efisien. Nanofiber memiliki karakteristik yang unik, seperti luas permukaan yang besar dan kekuatan tarik yang tinggi, sehingga membuatnya sangat menarik dalam pengembangan teknologi 4.0.

Opini saya tentang pengaplikasian nanofiber adalah teknologi ini memiliki potensi yang sangat besar dalam berbagai industri, terutama di bidang biomedis dan energi. Penggunaan nanofiber dalam pembuatan perangkat medis dapat meningkatkan efisiensi pengobatan dan penyembuhan luka, serta mengurangi risiko infeksi. Penggunaan nanofiber dalam pembuatan baterai dan sel surya dapat meningkatkan efisiensi dan daya tahan perangkat tersebut, sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan dari penggun aan energi fosil. Akan tetapi, perlu diingat  bahwa penggunaan nanofiber juga menimbulkan beberapa tantangan, terutama dalam hal biodegradabilitas dan dampak lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan aplikasi dan penggunaan nanofiber secara berkelanjutan. Selain itu, perlu juga dilakukan regulasi yang ketat untuk mengurangi risiko dampak lingkungan dari penggunaan nanofiber.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun