Mohon tunggu...
Huldi Amal
Huldi Amal Mohon Tunggu... -

kerap menulis tapi tak terlalu rutin. kadang puisi dan sesekali menulis hal yang tak penting.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tabrakan, Feri Penyeberangan Tradisional Bermuatan Empat Mobil Tenggelam di Sungai Mahakam

25 Maret 2013   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:15 1645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca robohnya jembatan "Golden Gate" kebanggaan warga Tenggarong, Kutai Kartanegara, sudah beberapa kali terjadi kapal feri penyeberangan tradisional yang tenggelam. baik yang bermuatan motor dan mobil. korban jiwa juga sudah ada. hari ini, Senin, 25 Maret 2013, sebuah  kapal feri penyeberangan tradisional kembali tenggelam setelah terlibat insiden dengan sebuah kapal barang bermuatan pupuk.

Kapal feri tradisional Mitra I, nama kapal naas tersebut, memuat empat unit mobil.  Sekitar pukul 11.00 Wita, kapal ini hendak menyeberangkan mobil-mobil tersebut berikut penumpangnya dari Kota Tenggarong ke Tenggarong Seberang. Dari Tenggarong Seberang, empat mobil ini akan melanjutkan perjalanan ke Samarinda.

Beruntung dalam insiden tersebut tidak memakan korban jiwa. Tapi, empat unit mobil,  Sirion, Suzuki, Mazda dan Escudo hilang di kedalaman sungai Mahakam bersama karamnya kapal feri naas itu.

Dari arah Kota Samarinda, atau hilir sungai Mahakam, melintas sebuah kapal barang bernama KM Rahmad B7 melintas dengan kecepatan tinggi. Ketika itu, motoris feri tradisional merasa masih bisa  melewati kapal barang tersebut. Tapi, perkiraan motoris feri salah. Karena jarak sudah terlalu dekat, kapal barang tersebut langsung menghantam sisi belakang kapal feri.
Akibatnya, bagian belakang feri langsung mengalami kebocoran. Hanya dalam hitungan menit saja, kapal feri beserta empat mobil tersebut tenggelam. Sementara semua penumpang beserta motoris dan ABK (Anak Buah Kapal) feri berhasil menyelamatkan diri. “ Saya tidak pedulikan kapal dan juga mobil. Yang saya pedulikan penumpang. Saya langsung lempari mereka pelampung dan juga jeriken yang bisa mengapung. Alhamdulillah semua berhasil diselamatkan,” kata Juragan Kapal Feri KM Mitra I, Hamzan saat ditemui media ini.


Pria berusia 25 tahun warga asal Desa Sebakat, Kecamatan Kota Bangun, Kukar ini menjelaskan. Saat itu dirinya melihat kapal barang tersebut melintas dengan kecepatan tinggi. Seharusnya, lanjut dia, kapal barang itu harusnya langsam (mengurangi kecepatan). “Kapal itu laju sekali. Saat saya berhasil melintasinya, ternyata bagian belakang kapal saya ditabraknya,” ucap Hamzan.
Ketika kapal ferinya akan tenggelam, Hamzah  sempat mengikat semua mobil. Tapi, ikatan tidak kuat dan semua mobil lepas. “ Saya ikat di bempernya. Tapi tidak kuat, lepas semua. Dari empat mobil ada satu yang berhasil ditemukan, dan sudah diikat dipinggir sungai. Sedangkan semua penumpang yang tidak sampai 10 orang berhasil selamat semua,” papar Hamzan lagi.
Tak mau disalahkan, motoris Kapal barang KM Rahmad B7, Anwar Efendi (36) warga asal Jalan Jaya Baru, Desa Benua Baru, Kecamatan Muara Bengkal, Kutai Timur (Kutim) membantah kalau dirinya tidak memelankan laju kapalnya. “ Saya sempat memperlambat laju kapal. Tapi karena saya membawa pupuk sebanyak 90 ton, kapal saya tidak bisa berhenti dengan cepat,” ungkap Efendi.
Saat itu, terang Efendi, ada dua feri yang akan melintas bersamaan. Tapi satu feri masih berada jauh di belakang feri yang ditabraknya itu.Rencananya,  Efendi membawa pupuk 90 ton tersebut  ke Kecamatan Muara Wahau, Kutai Timur. “ Saya bawa pupuk itu dari Samarinda. Kalau bawa barang berat, susah untuk cepat melangsam kapal,” jelasnya lagi.
Kapolsek Tenggarong AKP Zainal Arifin  mengatakan, saat ini motoris kapal feri maupun kapal barang serta ABK-nya sudah dibawa ke Polres Kukar guna dimintai keterangan. Sedangkan para korban, sebagian ada yang sudah dipulangkan dan ada pula yang dibawa ke Polres Kukar. “ Kita masih lakukan penyelidikan. Dan saat ini sudah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Di antaranya, motoris kedua kapal, serta beberapa korban,” katanya.
Selain memeriksa motoris serta saksi-saksi, upaya evakusi  terhadap kapal feri serta mobil yang tenggelam terus dilakukan. Tim evakusi mulai dari personel Polres , Polsek Tenggarong, Kodim 0906 Tenggarong, Koramil Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Tim SAR , Satpol PP, Dinas Perhubungan  serta masyarakat sekitar.


Salah satu mobil yang tenggelam  adalah milik  kerabat  Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP)  Kutai Kartanegara, Fida Hurasani.  Ditemui di Mapolres , Fida menuturkan, sejumlah  familinya tersebut mau ke Samarinda  menggunakan mobil Mazda berwarna biru. “ Di mobil ada enam orang, yakni ibu saya, kakak saya dan keponakan sama anak saya. Mereka mau jalan-jalan ke Samarinda karena lagi libur,” katanya.
Saat kejadian, semua keluarganya  berada di dalam mobil. Ketika tabrakan  terjadi, mereka sama sekali tidak menyangka kalau  kapal yang ditumpangi ditabrak dan mengalami kebocoran. “ Mereka kan di dalam mobil. Mereka kira feri itu menabrak kayu mengapung. Setelah  kapal feri kemasukan banyak air, keluarga saya  langsung disuruh keluar dari mobil. Alhamdulillah semua selamat,” ucap Fida.
***Laporan ini segera terbit di harian Koran Kaltim (www.korankaltim.com) edisi besok). semoga pihak-pihak terkait bisa mengambil pelajaran agar tidak terus berulang. sejak jembatan ini roboh, kasus seperti ini terus berulang.




Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun