Mohon tunggu...
Hulda Lily Sharon
Hulda Lily Sharon Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Imanuel😇🙏🏻

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penanggulangan Akar Gada oleh Kelompok Tani Bangkit Merbabu

14 April 2019   21:37 Diperbarui: 15 April 2019   11:06 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kelompok Tani Bangkit Merbabu merupakan kelompok tani yang mengembangkan sayur-sayuran organik. Kelompok tani ini berada di Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Nah siapa yang tidak asing lagi mendengar sayuran organik? Mungkin sudah banyak yang tidak asing ya..

Sebelum berbicara lebih jauh mengenai sayuran organik, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kesehatan adalah nomor satu saat ini di kalangan masyarakat. Pola hidup sehat mulai dari rajin berolahraga, mengkonsumsi air putih yang cukup, serta pola makan yang teratur merupakan hal yang wajib dilakukan. Makanan yang kita konsumsi pun kita juga harus tentukan, misalnya saja sayur-sayuran.

Sayuran sekarang ini menjadi kebutuhan atau nutrisi bagi manusia walau tidak banyak yang menyukai sayuran. Nah sayuran dibedakan menjadi dua yaitu organik dan non-organik. Dikatakan sayur tersebut organik dikarenakan dari produksi dan perawatannya tanpa menggunakan bahan kimia. Jika sayuran organik tanpa menggunakan bahan pengawet atau pestisida, maka sayuran non-organik adalah yang sebaliknya.

Menurut para ahli dan banyak penelitian yang mengatakan bahwa sayur organik lebih baik dan sehat untuk dikonsumsi. Mengapa demikian, karena tidak mengandung pestisida, kaya anti oksidan, serta rasanya pun lebih enak dari sayur konvensional atau non-organik. Selain itu, ada manfaat dan kelebihan lain yang kita terima saat kita mengkonsumsi sayur organik, antara lain aroma dari sayuran itu masih khas sehingga rasanya lebih enak dan segar, nutrisi dan vitamin dalam sayur tersebut lebih terjaga.

Walaupun memiliki banyak manfaat yang bisa kita terima, ada kekurangan dari mengkonsumsi sayuran organik yaitu harganya yang mahal, sayuran lebih cepat membusuk, serta bentuknya lebih kecil dan kualitas warna sayurnya berbeda dari sayuran non-organik, selain itu ada beberapa sayur yang memiliki getah yang tidak boleh di makan, karena di sayur organik tidak terdapat pestisida sebagai pelindung sayuran dari getah tersebut.

Beberapa orang lebih suka dan tertarik pada sayuran organik karena beberapa hal. Contohnya dari cara bagaimana petani tersebut menanam sayuran itu. Petani tersebut tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna buatan. Sehingga hasil yang diperoleh pun lebih fresh dan lebih terjamin untuk dikonsumsi.

Nah disini saya soroti kelompok tani yang pernah saya kunjungi nih.. namanya Kelompok Tani Bangkit Merbabu. Kelompok tani ini menanam sayur-sayuran organik di antaranya yaitu brokoli, baby buncis, wortel, kembang kol, kubis, kale dan masih banyak lagi. Kelompok tani ini sudah mengembangkan sayur-sayuran organik sejak lama. Karena dahulu kelompok tani ini merupakan petani-petani konvensional, namun mereka saat ini beralih menjadi petani sayuran organik.

Mereka beralih menjadi petani sayur organik membutuhkan waktu yang cukup lama dan proses yang panjang. Setelah sudah beralih menjadi petani organik, kelompok tani ini mengalami banyak konflik yang membuat produktivitas pernah menurun drastis. Namun perlahan semakin bertambahnya petani yang bergabung dalam kelompok tani ini maka semakin meningkat pula produktivitas hasil panen.

Kelompok tani ini pernah mengalami kesulitan dalam menanggulangi penyakit akar gada pada sayur famili kubis-kubisan, misal kubis, kembang kol, brokoli. Mereka memiliki inovasi dalam menanggulangi hal tersebut yaitu dengan pemanfaatan MOL (Mikro Organisme Lokal) yang bernama IMO (Implementasi Mikro Organisme). Mereka memanfaatkan beras yang dimasak hingga lunak dan dimasukkan dalam bambu lalu ditutup dan ditaruh dibawah pohon bambu. Bisa juga kemudian dicampur dengan tetes tebu atau katul atau abu sekam. Dan alhasil mereka berhasil dalam menanggulangi akar gada pada tanaman kubis-kubisan. Hal inilah yang membuat kelompok tani ini semakin meningkat produktivitasnya dan dapat memajukan desa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun