Zebra cross disepakati di seluruh dunia sebagai jalur penyeberangan pejalan kaki. Gunanya untuk memberi kesempatan bagi pejalan kaki untuk menyeberang. Tanpa zebra cross, pejalan kaki akan merasa tidak aman menyeberang. Namun penyeberang jalan harus memperhatikan kapan ia boleh menyeberang, sebab pengguna kendaraan juga tidak mau dihambat oleh orang-orang yang menyeberang. Maka dibuatlah pembagian waktu kapan orang boleh menyeberang dan kapan kendaraan boleh lewat. Tentu saja pembagian waktu ini memerhatikan tingkat keramaian jalan. Jalan yang sepi tidak perlu ada pengaturan waktu seperti itu. Tetapi kehati-hatian perlu dilakukan oleh baik pejalan kaki maupun pengemudi kendaraan. Di Jepang, anak-anak diajarkan tata tertib menyeberang jalan, yaitu tengok kiri, tengok kanan, tengok kiri lagi, untuk memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang akan lewat. Setelah aman, baru menyeberang. Aturan tidak tertulis ini untuk lalulintas dengan sistem kiri jalan seperti Indonesia. Selain itu, masih dianjurkan untuk mengangkat tangan tinggi-tinggi bagi anak yang berada di bagian paling depan, untuk memberi tahu kepada para pengemudi agar berhenti.
*
Bentuk zebra cross bermacam-macam. Pada umumnya zebra cross berupa satu jalur garis-garis putih di atas aspal yang berwarna hitam, mirip punggung kuda zebra. Zebra cross yang lebih canggih dilengkapi dengan tiang lampu dengan dua warna yaitu hijau dan merah, dengan gambar orang melangkah pada warna hijau, menandakan bahwa saat warna hijau menyala pejalan kaki boleh menyeberang. Pada saat warna merah menyala, giliran penyeberang yang harus menunggu karena kendaraan bermotor mendapat giliran untuk lewat. Pergantian warna telah disetel oleh Dinas Lalulintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), misalnya 45 detik untuk penyeberang jalan lewat dan 180 detik untuk kendaraan lewat. Bisa juga waktu menyeberang dimintakan oleh pejalan kaki dengan memencet tombol. Ini karena tidak efisien jika waktu disediakan bagi penyeberang, sementara orang yang menyeberang tidak ada. Ada juga yang menambah lampu kuning kedip-kedip untuk memberi tahu pengemudi kendaraan bahwa di situ mungkin ada pejalan kaki yang mau menyeberang.
*
Model yang lebih canggih, zebra cross dilengkapi dengan penunjuk waktu yang tersisa untuk lewat, sehingga pejalan kaki dan pengemudi kendaraan bisa siap-siap untuk berhenti atau berjalan. Ada juga lampu lalulintas di zebra cross yang diberi tambahan suara atau lagu, agar penyeberang jalan bisa berjalan dengan gembira. Lagunya dipilih yang akrab di telinga banyak orang dan biasanya khas daerah itu.
*
Pemerintah kota yang memerhatikan keselamatan warganya akan menambah zebra cross dengan tulisan “lihat kiri” atau “lihat kanan” untuk memastikan tidak ada kendaraan dari arah kiri atau kanan yang akan lewat, seperti yang ada di kawasan turis Oxford Street, London. Selain itu, di setiap perempatan yang ramai, tidak hanya ada 4 jalur zebra cross, tetapi ditambah dua jalur diagonal supaya orang tidak harus melewati dua zebra cross untuk menuju blok bangunan yang dituju, seperti yang ada di Ikebukuro, Tokyo. Ada juga yang menambah garis-garis berwarna kuning membentuk segi empat di samping zebra cross untuk mengingatkan pengemudi kendaraan agar tidak bergerak dulu sebelum ada ruang kosong di luar kotak, sehingga pejalan kaki bisa menyeberang dengan leluasa, seperti yang ada di Orchard Road, Singapura.
*
Model zebra cross ysng mungkin baru, adalah yang menambah garis-garis putih dengan bayang-bayang sehingga berbentuk 3 dimensi. Dengan membuat zebra cross 3 dimensi, diharapkan pengguna mobil atau motor untuk secara reflek memberhentikan kendaraannya karena khawatir menabrak balok-balok di atas jalan sehingga kendaraannya tidak rusak. Zebra cross 3 dimensi ini sudah dibuat pemerintah kota Pujiang, Tiongkok. Menteri Transportasi India merencanakan akan mengujikannya di beberapa kota. Apakah hal ini efektif mencegah kecelakaan, perlu ada pengamatan dalam waktu yang cukup lama sebab para pengemudi kendaraan yang sering melewati zebra cross 3 dimensi itu bisa saja tidak terkejut, dan tetap menjalankan kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Namun tidak ada ruginya membuat zebra cross 3 dimensi, untuk menarik perhatian semua pengguna jalan.
*
Itulah sekelumit cerita tentang zebra cross. Keberadaannya sangat diharapkan oleh para pejalan kaki. Namun sayang, banyak pemerintah kota/kabupaten yang mengabaikan pentingnya zebra cross ini. Padahal biaya pembuatannya sangat minim, tidak seimbang dengan kekhawatiran yang diderita para pejalan kaki, apalagi jika nyawa harus melayang. Maka wahai para walikota atau bupati, jika Anda sayang pada warga Anda, buatlah zebra cross di tempat-tempat yang diperlukan.