Mohon tunggu...
Kao Hu
Kao Hu Mohon Tunggu... -

for the better world

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangsa-bangsa Paling Bahagia di Dunia

8 Mei 2016   08:57 Diperbarui: 8 Mei 2016   09:08 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belum lama ini, lembaga Sustainable Development Solutions Network mempublikasikan The World Happiness Report2016,yang menunjukkan peringkat kebahagiaan negara-negara di dunia. Dokumen edisi tahunan yang ke empat ini ditulis oleh beberapa cendekiawan, antara lainJeffrey Sachs, John F. Helliwell, Haifang Huang, dan Shun Wang.

Indeks kebahagiaan menggunakan 7 indikator, yaitu kemakmuran ekonomi, dukungan sosial, harapan hidup, kebebasan memilih dalam berbagai hal, kemurahan hati, persepsi terhadap korupsi, dan rasa keadilan.

Para penyusun indkes ini menggunakan data Gallup World Poll untuk membuat peringkat antar negara. Responden yang disurvei menentukan tingkat kebenaran masing-masing unsur kebahagiaan dengan angka 0 (terburuk) hingga 10 (terbaik). Kemudian mereka ditanya tingkat kebahagiaan menurut persepsi mereka sendiri, juga dengan menentukan skala dari 0 hingga 10.

Hasilnya adalah sebuah daftar yang memeringkat tingkat kebahagiaan 157 negara di dunia. Beberapa negara tidak dinilai karena keterbatasan data, seperti Korea Utara. Hasilnya adalah sebagai berikut.

  • Negara paling bahagia di dunia adalah Denmark. Negara-negara Barat lain sebagian besar menduduki peringkat tertinggi di dunia. Negara-negara lain yang tingkat kebahagiaan tinggi adalah Israel (ke 11) dan Brazil (17). Amerika Serikat menempati posisi ke 13.
  • Indonesia menempati urutan ke 79, jauh dibawah negara-negara tetangga Singapura, Thailand (33) dan Malaysia (47). Indonesia masih lebih baik dari Filipina (82), dan Vietnam (96). Singapura (22) adalah negara tetangga yang indeks kebahagiaannya sejajar dengan negara-negara Eropa.
  • Diantara negara-negara di Asia Timur, Taiwan adalah negara paling bahagia (ke 34), disusul Jepang (53), Korea Selatan (57), Hong Kong (75) dan China (83).
  • Di benua Amerika Latin, Costa Rica (14), Puerto Rico (15) dan Brazil (17) adalah negara-negara paling bahagia, juga sejajar dengan negara-negara Eropa.
  • Negara-negara di Timur Tengah yang paling berbahagia setelah Israel (11), adalah Uni Emirat Arab (28), Arab Saudi (35) dan Qatar (36). Palestina menempati urutan ke 108, masih lebih baik dibandingkan Irak (112), Mesir (120), Yaman (147).
  • Negara-negara di benua Afrika menempati golongan terbawah dalam urutan indeks kebahagian. Negara paling kurang bahagia adalah Burundi (157), Suriah (156), Togo (155), dan Afganistan (154).
  • Di antara negara-negara eks Blok Timur, Ceko adalah yang terbaik (27), disusul Malta (30), Slovakia (45), Uzbekistan (49), dll. Rusia menempati urutan ke 56.

Indeks di atas menunjukkan bahwa negara-negara yang sedang mengalami pergolakan ekonomi menunjukkan peringkat kebahagiaan yang lebih rendah daripada negara-negara sekelasnya yang sedang tidak mengalami masalah, seperti Yunani, Italia dan Spanyol. Demikian juga negara-negara yang sedang mengalami krisis politik, menunjukkan tingkat kebahagiaan yang rendah seperti Irak (112), Ukraina (123), dan Suriah (156).

Tingkat kebahagiaan agaknya tidak berkaitan langsung dengan kemajuan ekonomi dan kedigdaayaan angkatan perang. Amerika Serikat menempati uruan ke 13, padahal ekonominya maju dan tumbuh baik beberapa tahun terakhir ini. Menurut Jeffrey Sachs: “Pesannya jelas, yaitu masyarakat Ameriak mengejar sesuatu hal yang salah, yaitu ekonomi saja. Sementara hal-hal yang penting lain dalam kebahagiaan hidup kurang diperhatikan, seperti kerukunan sosial dan kepercayaan pada pemerintah”.

Bhutan yang terkenal dengan konsep Gross National Happiness (kebahagiaan nasional kasar) memang lebih baik diantara negara-negara tetangganya di Asia Selatan.

Sumber: worldhappiness.report/

Denmark merupakan negara dengan indeks kebahagiaan tertinggi (sumber: Aljazeera.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun