Mohon tunggu...
Hujani
Hujani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelayan Masyarakat

Senang bikin tulisan yang singkat-singkat. Suka kucing, tapi bukan kucing yang manja dan berisik. Pecinta hujan, apalagi hujan di pagi hari.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Lagi Lemah

26 November 2023   20:13 Diperbarui: 31 Desember 2023   22:01 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Lepas pulang kantor  Jumat lalu, sakit menerjang kepala dan sampai tadi sore masih pun kurasa.  Obat persediaan Parasetamol sudah diminum beberapa kali, dan pagi tadi pun akhirnya menyisihkan waktu ke klinik di sela2  pulang kantor dan  menyemarakkan wisuda ponakan. Kupikir tensi sedang tinggi ternyata alatnya menunjukan normal saja. Dokter tanya ini itu termasuk makan santan atau daging kebanyakan dan sarankan untuk mengecek kolesterol. Waah, karena takut jarum suntik, akhirnya kubilang jangan dulu, kasih obat dulu. Dokter pun berikan resep obat untuk 3 hari. Setelah 3 hari minum obat belum pulih, maka barulah dites darah. 

Dokter menduga aku sakit karena pola makan yang gak tepat. Weew,  ternyata makanan pun bisa akibatkan sakit kepala.  Mungkin benar juga. Tapi memang jika mau direnungi lagi,  Jumat kemarin aku mendapat teguran dari Tuhan. Sebab "memindahkan" waktu ibadah transendental semaunya, walhasil terjadilah peristiwa yang tidak kuinginkan bahkan di sikon  yang benar2 tidak pernah terpikirkan. Tak perlulah kuceritakan apa pula itu. Tapi yang pasti Tuhan marah betul sepertinya padaku, ku kaget, panik dan jadilah sakit menganggu kepalaku. 

Alhamdulillah, lepas tidur sore tadi, kondisi kepala sudah sangat lebih baik.  Ah, ternyata sederhana, saat sakit terasa tadi, kok cuma minta satu sama DIA, semoga semoga lekas pulih dan sisa hidup bisa buat ibadah, cukup itu. Sekarang,  mau macam-macam bagaimana? Hidup dan matiku DIA yang punya Kuasa, tapi aku "merasa berhak" untuk mengatur waktuNYA, dan Tuhan pun jadi murka. Semoga tulisan ini bisa menjadi reminder buatku bahwa aku cuma satu hamba:  hidupku adalah mauNYA dan bukan mauku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun