Mohon tunggu...
Hujani
Hujani Mohon Tunggu... Lainnya - Pelayan Masyarakat

Senang bikin tulisan yang singkat-singkat. Suka kucing, tapi bukan kucing yang manja dan berisik. Pecinta hujan, apalagi hujan di pagi hari.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mengusir Kepenatan dengan Pergi ke Pasar Ciputat

28 Oktober 2023   10:33 Diperbarui: 28 Oktober 2023   10:44 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kala pikiran dan hati sudah penat. Hidup sepetinya hanya menjalani rutinitas, Senin hingga Minggu, Minggu kemudian Senin. Minggu dan Bulan berganti. Saat kepenatan sudah tak tertahankan, banyak cara untuk mengatasinya. Caraku adalah dengan datang ke pasar, pasar tradisonal maksudku. 

Seperti waktu itu, rasanya segala cara sudah dilakukan, tapi kemuakan itu masih terus kurasa. Ah, ternyata aku harus segera ke pasar dan lalu berpergianlah aku ke pasar Ciputat. Pasar di daerahku. Pasar terbesar terdekat dari tempat tinggalku. 

Sepulang dari pasar, bukan tentang apa yang kubeli tapi lebih tentang apa yang kulihat, kudengar dan kumaknai. Melihat persona-persona di pasar adalah melihat hidup itu sendiri. Ada pedagang yang laku keras, dengan pembeli yang tak berhenti datang membeli di kiosnya. Ada pedagang yang rajin menyapa orang-orang yang lewat di depannya. Ada pedagang kaki 5 yang dengan dagangan yang minim tetap semangat untuk menawarkaan barang dagangannya pada siapa saja yang bersilweran juga pada pedagang yang memiliki kios. 

Di pasar, bukan hanya persona yang menjual barang dagangannya, tapi juga ada persona yang "menjual kesedihan", persona yang menjual jasa ntuk mengangkut barang juga mereka yang menawarkan jasa transportasi / ojek dan persona-persona lainnya.  Di pasar juga adalah tentang kesibukan yang ada. Berbagai gerak aktivitas yang mendorong denyut nadi pasar terus berjalan yang saling berelasi ataupun bersinggungan.  

Aku melihat berbagai  wujud, rupa dan  expresi di pasar. Aku memaknai  variasi rasa; kebahagiaan, kesedihan, kenestapaan, kebingungan juga kepasrahan.    

Tapi apa yang paling penting dari perjalananku ke pasar adalah tentang kebersyukuran, tentang kepekaan dan tentang perjuangan. 

Aku ingin menulis lagi tentang ini, tapi waktu sudah mengingatkan, Aku harus siap-siap ngantor Sabtu  siang ini. Kulanjutkan tulisan ketiga ini di tulisan keempat.  Semoga. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun