Ada puisi sepanjang jalan
puisi yang tak pernah usai
Selama perang belum selesai
puisi tetap bernyanyi
di pojok sunyi
Selama kekasih disakiti kekasih
Puisi juga merintih di pojok sepi
Dan puisiku terus menjerit
Tanpa seuntai katapun tersebutkan, dibawah bayang-bayang kefanaan
Dan puisiku terus lirih
di balik pesta dan huru hara
Ada puisi sepanjang jalan,
Ada puisi yang tak akan pernah tuntas.
Karna hidup ini fana
maka puisi itu abadi.
0712
– sayang sekali kompasiana membatasi postingan minimal 70 kata. Padahal puisi itu memadatkan kata dan adalah merupakan kumpulan intisari kata. Apalagi jika bentuk puisi itu adalah Haiku, tentu kata-kata yang dipakai lebih terbatas lagi. dan tak mungkin kita memaksakan untuk memperpanjang sebuah puisi –
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H