Mohon tunggu...
Erik Hamid
Erik Hamid Mohon Tunggu... -

dan Rindu. (in the name of poem, i'm a man)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sambar

10 Juli 2012   07:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:07 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku halilintar
dan kau guruh
maka petirlah kita
maka menyambarlah kita

aku nyala
dan kau panas
maka, apilah kita

pabila yang hak bertemu yang hak

maka fana-lah segala yang terbilang

-2012-

– sayang sekali kompasiana membatasi postingan minimal 70 kata. Padahal puisi itu memadatkan kata dan adalah merupakan kumpulan intisari kata. Apalagi jika bentuk puisi itu adalah Haiku, tentu kata-kata yang dipakai lebih terbatas lagi. dan tak mungkin kita memaksakan untuk memperpanjang sebuah puisi –

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun