Mohon tunggu...
Huia Arin
Huia Arin Mohon Tunggu... Freelancer - Ayo membaca!

Hobby membaca, belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ayam Goreng Ajaib

31 Januari 2024   18:04 Diperbarui: 31 Januari 2024   18:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ana adalah seorang gadis kecil yang tinggal di sebuah desa. Dia sangat suka makan ayam goreng, tetapi ibunya jarang memasak ayam goreng karena terlalu mahal bagi keluarga mereka. Suatu hari, Ana mendengar bahwa kepala desa akan mengadakan pesta. Ana sangat ingin pergi dan berharap ada ayam goreng di sana, sehingga dia dapat makan sepuasnya.

Di hari pesta Ana memakai baju terbaiknya dan bergegas ke rumah kepala desa. Dia melihat telah banyak orang berkumpul di halaman, dan ada meja panjang yang penuh dengan makanan lezat. Ana pun mencari-cari ayam goreng, tetapi dia tidak menemukannya. Dia merasa kecewa dan sedih.

"Kenapa tidak ada ayam goreng, ya?" tanya Ana kepada seorang bocah laki-laki yang berdiri di dekatnya.

"Bukannya itu wajar? Ayam goreng itu sangat mahal. Hanya orang kaya yang bisa makan ayam goreng. Kita orang miskin hanya bisa makan nasi dan sayur," jawab bocah laki-laki itu.

Ana merasa ini tidak adil. Dia ingin sekali makan ayam goreng, tetapi dia tidak punya uang untuk membelinya. Dia berpikir, apa yang harus dia lakukan untuk mendapatkan ayam goreng?

Tiba-tiba, dia melihat seorang wanita tua yang membawa sebuah keranjang besar. Di dalam keranjang itu, ada banyak ayam goreng yang masih panas dan berminyak. Ana tidak percaya dengan matanya. Dia mengikuti wanita tua itu dengan hati-hati, dan melihat dia masuk ke sebuah gubuk kecil di belakang rumah kepala desa.

Ana menunggu sampai wanita tua itu keluar dari gubuk, kemudian dia menyelinap masuk. Dia melihat keranjang ayam goreng terletak di atas sebuah meja. Ana tidak bisa menahan diri. Dia langsung mengambil satu potong ayam goreng dan memakannya dengan lahap. Rasanya sangat enak, gurih, dan renyah. Ana merasa seperti di surga.

Dia mengambil sepotong ayam goreng lainnya, dan lagi-lagi memakannya dengan nikmat. Dia tidak peduli dengan apa yang akan terjadi. Dia hanya ingin makan ayam goreng sebanyak-banyaknya.

Namun, ketika dia hendak mengambil potong ayam goreng ketiga, dia terkejut. Ayam goreng itu bergerak dan berbicara.

"Hei, lepaskan aku!" teriak ayam goreng itu.

Ana kaget dan menjatuhkan ayam goreng itu. Dia melihat ayam goreng itu berlari ke arah keranjang, dan bergabung dengan ayam goreng lainnya. Ana menyadari bahwa semua ayam goreng itu menjadi hidup dan bisa berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun