Mohon tunggu...
Hugo Indratno
Hugo Indratno Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk kebahagiaan

pemerhati pendidikan, budaya, dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pak Menteri, Usul!

4 Agustus 2012   17:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:15 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baik,

Beberapa tahun terakhir ini, profesi guru mulai menapaki anak tangga baru. Setelah era “Oemar Bakrie yang naik sepeda kumbang di jalan berlobang” (Oemar Bakrie karya Iwan Fals) berpindah pada era tunjangan ini dan itu buat guru, maka profesionalitas guru mulai digarap. Kualitas guru hendak ditingkatkan seiring cita-cita mensejahterakannya.

Beberapa jenis tunjangan diberikan kepada para guru sejak dekade 90an. Tunjangan selain dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan, juga diharapkan mendukung profesionalitas dalam menjalankan profesi sebagai pengajar. Sebagai gong penunjang profesionalitas tersebut diperkenalkan apa yang disebut sertifikasi guru. Memang, semua hal yang dibuat oleh pemerintah adalah baik dengan segala keterbatasan yang ada.

Sertifikasi guru yang dalam prosesnya (sebelum menerima sertifikat pengakuannya) mengharuskan para guru mengikuti PLPG (Pendidikan dan Latihan Profesi Guru). Apakah itu baik? Tentu saja baik.

Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baik,

Kebetulan sekali, saya baru saja mengikuti PLPG. Kebetulan juga, teman-teman yang telah mendapatkan sertifikasi, mengikut UKG (Uji Kompetensi Guru). Usul saya, alangkah baiknya apabila PLPG adalah satu kesinambungan. Selepas mengikuti PLPG, saya berpikir mengapa para peserta yang telah lulus, tidak mendapatkan “gemblengan” yang berupa tahap PLPG kedua? Mengapa demikian, saya melihat PLPG yang saya alami, lebih banyak mengingatkan para guru akan peran mereka sebagai guru dengan segala kompetensi yang harus dipenuhi. PLPG kedua, saya harapkan menjadi satu tingkat lanjutan bagi para guru; bukan melulu ingin tunjangan yang menjadi imbalan setelah sertifikasi. Hal yang mendasar adalah “quality control”. UKG online, saya rasa hanya melihat sisi luar saja.

Pak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baik,

Pada dasarnya, saya mengusulkan satu kesinambungan profesionalisme. PLPG dilihat dari tingkat dasar, lanjutan dan mahir. Bentuknya seperti apa? Tentu saja apabila tingkat dasar, kita memang seperti kembali ke bangku kuliah. Untuk tingkat lanjutan, durasi tidak perlu selama yang tingkat dasar. Hal yang terpenting adalah cara mengajar yang sudah berkembang sesuai yang diharapkan di PLPG tingkat dasar. Hasilnya apa? Sebuah artikel ilmiah berdasarkan pengalaman pembelajaran di kelas atau luar kelas, saya rasa bagus untuk merangsang para guru untuk berbagi. Tahap ketiga, mengapa tidak diminta para guru untuk membuat satu karya nyata, bisa berupa alat peraga, seminar kecil atau layanan publik? Dari tiga tahap, maka akan terlihat mana guru yang mempertahankan status quo dan mana yang ingin terus berkembang.



Semoga, apa yang saya usulkan ini bisa ditelaah oleh Bapak dan para staff. Hanya saja saya mohon, ini bukan menjadi satu usulan untuk mega proyek yang hanya menghabiskan dana triliunan rupiah dengan hasil kesia-siaan belaka. Lebih menyenangkan lagi, apabila Bapak dan staff mengundang saya untuk bisa sedikit beraudiensi, siapa tahu bisa terkenal saya ini.

Terima kasih, Pak. Semoga berkenan.

salam,



Dari saya yang ingin pendidikan di Indonesia ini maju, semaju-majunya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun