Mohon tunggu...
Hugo Gian Siswodarmodjo
Hugo Gian Siswodarmodjo Mohon Tunggu... -

hanya sebatas ingin menambah informasi bagi Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sejenak; Pesan Persuasi atas Komunikasi Lingkungan

2 Maret 2015   15:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:17 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Public service announcements (PSAs) are designed to inform or induce certain behaviors in specific audiences, generally for noncommercial profit using mass media-approaches (Roger & Storey).

Kerusakan lingkungan terus saja terjadi. Bukan hanya dalam skala besar seperti maraknya pertambangan liar, polusi udara, perebutan lahan produktif ataupun pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungan, akan tetapi juga berkaitan dengan kegiatan rumah tangga dan kegiatan manusia sebagai sebuah individu dalam sebuah ekosistem.

Manusia dalam sebuah ekosistem mengembangkan sebuah metode untuk saling bertukar makna akan suatu tanda, yaitu komunikasi. Teknologi dalam komunikasi juga berkembang pesat. Gutenberg dan kemudian Leonard Kleinrock merupakan segelintir pengembang teknologi komunikasi. Hal tersebut kemudian disusul dengan adanya kesadaran masyarakat dalam menggunakan ruang-ruang komunikasi.

Sayangnya, seluruh ruang komunikasi tersebut digunakan dengan kepentingan yang berbeda-beda. Baik itu sosial maupun ekonomi. Baik untuk bertegur sapa maupun menawarkan barang dagang. Di negara demokrasi seperti Indonesia, hal tersebut sah untuk dilakukan asalkan tentu saja tidak bertentangan dengan Undang-Undang. Kemudian pertanyaanya bagaimana dengan isu lingkungan itu sendiri? Bukankah setidaknya manusia juga perlu untuk saling bertukar makna mengenai apa yang terjadi di ekosistemnya hari ini?

Dewasa ini isu mengenai lingkungan seperti berebut tempat dengan berita korupsi, selebriti, olahraga sepak bola, ajang pencarian bakat, ataupun soal tips dan trik pencarian jodoh. Beberapa isu berhasil mencuat ke permukaan, misalnya seperti gerakan Bali Tolak Reklamasi. Akan tetapi perlu diperhatikan juga dalam Bali Tolak Reklamasi pun terdapat dua versi. Pembangunan tanjung Benoa bahkan memiliki dua sudut pandang, dilihat dari spanduk-spanduk yang terpasang, reklamasi atau revitalisasi? Kelompok yang satu dengan medianya mengatakan itu merusak. Sedangkan kelompok yang oposisi menyatakan hal tersebut sebagai penggiatan kembali. Isu lingkungan dalam suatu media pun ternyata tidak bisa dilepaskan juga dari unsur politik.

Kesadaran penuh rasanya harus dimiliki dengan kuat oleh para pengguna media. Akan tetapi sekarang semua orang bisa mengemukakan pendapat dengan medianya masing-masing. Baik melalui forum internet, blog, ataupun postingan jejaring sosial. Setidaknya masing-masing individu memiliki sebuah kebebasan untuk membagikan pikiran mereka. Tentu saja mengikuti kaidah budaya yang berlaku.

PENTINGNYA DESAIN PENYAMPAIAN PESAN

Apapun medianya, dalam membentuk sebuah pesan setidaknya terdapat sebuah pemikiran dibalik proses pembuatannya. Mendelsohn (Bator,2000; hal 528) menemukan bahwa sebuah informasi pubilk memiliki kemungkinan untuk sukses jika setidaknya:

1.Penyedia pesan persuasi berasumsi bahwa pengkonsumsi media setidaknya tertarik pada isu yang dilontarkan.

2.Setidaknya menentukan tujuan atau indikator berhasilnya suatu isi pesan. Apakah hanya sekedar informasi atau bahkan sampai mampu mengubah kebiasaan.

3.Target pengkonsumsi pesan setidaknya diketahui profilnya secara demografi, gaya hidup, nilai-nilai yang dianut dan juga budaya mengkonsumsi media.

Dalam proses penciptaan media untuk isu lingkungan, Mendelshon juga menyatakan bahwa perlunya ada kerjasama yang baik antara peneliti dengan pihak pencipta pesan. Sehingga terdapat data yang juga valid dan tentu saja mampu untuk dipertanggungjawabkan.

McGuire (Bator,2000; hal 529) juga memberikan seperangkat gagasan pokok mengenai pembuatan komunikasi persuasif untuk publik yang efektif. McGuire menitikberatkan pada bentuk struktur masyarakat penerima pesan, baik tingkat kelompok maupun tingkat individu dan juga motivasi yang dimiliki oleh penerima pesan setelah menerima pesan persuasi.

Ada beberapa hal penting yang terdapat pada pesan menurut MCGuire ((Bator,2000; hal 529)). Seperti sumber, faktor dalam pesan, media yang digunakan, penerima pesan, dan yang terakhir adalah kebiasaan dari target pesan persuasi.

Beberapa pesan Bali; Tolak Reklamasi menjadi meluas dikarenakan juga terdapat faktor dari beberapa artis nasional yang juga memperhatikan isu tersebut. Beberapa artis menggunakan pendekatan keakraban antar penggemar yang kemudian dilanjutkan pada sebuah pergerakan. Artis tersebut dalam berbagai macam kesempatan juga menyuarakan soal keresahannya akan revitalisasi Tanjung Benoa.

PESAN SAMPAI DI TARGET

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat sebuah pesan sampai di target adalah konsistensi dari target dalam menerima isi pesan tersebut. Manusia memiliki daya ingat yang terbatas. Akan tetapi manusia memiliki naluri untuk mengulang suatu kejadian, atau bahasa lainnya adalah kebiasaan. Ketika kebiasaan ingin dirubah maka dibutuhkan kegiatan yang dilakukan berulang-ulang.

Penyampaian pesan dalam konunikasi lingkungan setidaknya terus dilakukan secara berulang-ulang. Supaya target penerima pesan menjadi teringat akan pesan tersebut. Tambahan yang lainnya adalah perlunya sebuah aksi nyata untuk kemudian merubah pesan tersebut menjadi sebuah bentuk aksi atas seluruh tubuh. Komunikasi atau pertukaran pikiran mengenai isu lingkungan tidaklah menyelamatkan lingkungan jika tidak diimbangi dengan kegiatan yang nyata.

Setidaknya isu mengenai lingkungan sekitar sudah mampu untuk hadir di ruang-ruang komunikasi. Hal itu sangatlah penting karena merupakan salah satu dari proses adaptasi. Mari kita membangun bersama.

DAFTAR PUSTAKA

Bator, R. J. and R. B. Cialdini (2000). "The application of persuasion theory to the development of effective proenvironmental public service announcements." Journal of Social Issues 56(3): 527-541.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun