Kolese Kanisius, Penyedia Wadah Komunitas
Kolese Kanisius merupakan salah satu dari delapan kolese Jesuit di Indonesia. Sekolah ini memiliki sejarah panjang dalam memberikan pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Katolik dan filsafat pendidikan Jesuit. Kolese ini tidak hanya berfokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga pembentukan karakter, pengembangan keterampilan sosial, dan komitmen untuk melayani sesama.Â
Dengan jaringan yang tersebar luas di seluruh dunia, Kolese Kanisius telah melahirkan banyak pemimpin di berbagai bidang yang terus berperan aktif dalam masyarakat. Para siswa Kanisius diajarkan untuk menghidupi nilai-nilai magis, keunggulan dalam segala hal, dan selalu mencari untuk menjadi pribadi yang lebih baik dalam melayani orang lain.
Kanisius dikenal luas sebagai sekolah yang sangat menjunjung tinggi integritas, dengan peraturan tegas terkait kecurangan. Jika seorang siswa terbukti menyontek, sanksinya adalah dikeluarkan. Hal ini membuat Kolese Kanisius memiliki reputasi sebagai institusi dengan tingkat kejujuran yang sangat tinggi. Setiap orang tua yang menyekolahkan anaknya di Kanisius memiliki harapan besar bahwa anak mereka akan tumbuh menjadi seorang pemimpin yang jujur, berintegritas, dan siap melayani.
Namun, pendidikan di Kanisius tidak hanya terbatas pada akademik. Sekolah ini juga menawarkan berbagai wadah untuk pengembangan minat dan bakat siswa melalui komunitas-komunitas yang aktif di berbagai bidang. Saat ini, terdapat lebih dari 10 komunitas aktif di Kanisius, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasah keterampilan non-akademis, memperluas jaringan, dan berkontribusi dalam kegiatan sekolah.
Sejarah Komunitas Canicube
Canicube, komunitas rubik yang didirikan pada tahun 2022 oleh Phillip Maxwell. Komunitas ini dilatarbelakangi karena banyaknya siswa Kanisius yang gemar bermain rubik secara pribadi. Phillip melihat ada potensi di berbagai siswa yang tidak dikembangkan dalam bermain rubik, maka dia membangun komunitas ini dengan tujuan agar siswa dengan minat bermain rubik bisa berbaur dan bisa meningkatkan keakraban serta kemampuan bermain rubik.
Awalnya, Canicube hanya memiliki 10 anggota yang berasal dari angkatan CC'23 dan CC'24. Namun, dalam waktu singkat, komunitas ini berhasil menarik minat yang besar. Pada tahun 2023, mereka membuka pendaftaran resmi pertama dan berhasil memperoleh 50 peserta baru. Sejak itu, Canicube telah berpartisipasi dalam berbagai kegiatan dan kepanitiaan lomba, serta sukses menyelenggarakan tiga kompetisi rubik di Kanisius.Â
Keberadaan Canicube menunjukkan bagaimana komunitas di Kanisius dapat berkembang dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan mendukung. Menurut laporan dari WCA, nama Canicube pernah menjadi bagian dari kepanitiaan Indonesian Championship 2022, sebuah kompetisi rubik berskala besar yang diadakan setiap tahun di salah satu kota di Indonesia. Keterlibatan dalam acara besar ini merupakan pencapaian signifikan dalam sejarah komunitas Canicube. Setelah berhasil menjadi panitia, reputasi Canicube semakin dikenal luas.
Kejatuhan Komunitas Canicube
Memasuki tahun ajaran 2023/2024, kepemimpinan komunitas berpindah ke tangan siswa CC'25. Di bawah kepemimpinan baru ini, Canicube berhasil menyelenggarakan dua dari tiga kompetisi rubik, yang masing-masing berhasil menarik lebih dari 100 peserta. Selain itu, komunitas ini semakin banyak mendapatkan pengalaman, termasuk mengajar rubik di Sekolah Penabur Kelapa Gading, serta terlibat dalam berbagai kegiatan kepanitiaan lomba lainnya.