Polusi udara telah menjadi masalah sejak abad ke-19. Insiden "smog" (kombinasi asap dan kabut) terjadi di kota-kota industri seperti New York dan London, menyebabkan banyak kematian. Polusi udara terus menjadi masalah hingga pertengahan abad ke-20. Masalah ini menyebabkan ribuan kematian dalam beberapa hari dan sulit untuk memberikan angka yang pasti untuk keseluruhan jumlah korban wabah kabut asap.
Pada abad ke-20, tepatnya tahun 1973, terjadi Krisis Minyak dan ini menjadi salah satu alasan mengapa mobil listrik diciptakan. Pengembangan dimulai dengan Toyota Prius pada tahun 1997, dan pasar mobil listrik terus berkembang hingga saat ini, dengan merek seperti Tesla, Hyundai dan lainnya.
Menurut situs EarthJustice, Kendaraan listrik atau yang dikenal dengan EV memiliki banyak keunggulan yang menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang peduli lingkungan dan ingin berhemat.
Pertama-tama, kendaraan ini tidak menimbulkan polusi, karena menggunakan listrik yang merupakan sumber energi terbarukan yang dapat dihasilkan dengan panel surya.
Kedua, kendaraan listrik sangat efisien dalam penggunaan energi. Mereka lebih efisien dalam menggerakkan roda dengan tenaga yang diperoleh dari jaringan listrik, sehingga lebih sedikit energi yang terbuang. Hal ini membuat biaya operasional dan perawatan jangka panjang menjadi lebih murah karena tidak membutuhkan banyak bahan bakar.
Selain itu, mobil listrik memiliki suara yang senyap dan halus. Tidak ada suara mesin yang keras, sehingga pengendaraan senyap dan menyenangkan bagi mereka yang menyukai tempat sepi.
Terakhir, mobil listrik sekarang dapat melaju lebih jauh dengan sekali pengisian daripada sebelumnya. Mereka telah mengalami banyak peningkatan, jadi Anda tidak perlu khawatir kehabisan daya selama perjalanan harian atau perjalanan jauh.
Pengurangan Persentase Asap
Tahukah Anda bahwa rata-rata mobil penumpang mengeluarkan sekitar 4,6 metrik ton Karbon Dioksida dalam satu tahun? Sekarang, mari kita pikirkan tentang dampak signifikan yang dapat dihasilkan oleh kendaraan listrik dalam mengurangi beban lingkungan ini.
Menurut Kompas.com, 75% polusi udara Jakarta berasal dari emisi kendaraan. Pemerintah kita saat ini sedang mencari cara untuk menguranginya sebanyak mungkin. Di awal tahun 2022, Pemerintah mengimbau kita untuk menggunakan transportasi umum karena kendaraan listrik belum menjadi tren saat itu. Namun kini Elon Musk membawa Tesla ke Jawa Tengah, sebuah langkah yang sangat baik untuk beralih ke kendaraan listrik.