Mohon tunggu...
hudson markiano hutapea
hudson markiano hutapea Mohon Tunggu... -

Pemerhati masalah sosial, pertanian,kehutanan dan transportasi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cabut Subsidi, Stop Produksi Premium Ron 88, Jual Pertamax Ron 92 Saja..!!

1 Desember 2014   19:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:20 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Cabut subsidi, Stop jual premium Ron 88, jual pertamax Ron 92 saja..!!

Siapa yang makan subsidi Premiun Ron 88 sebesar Rp.1.500/ltr ??

Menuntut presiden Joko Widodo menurunkan harga BBM dan tetap mengalihkan subsidi BBM , ini bukan persoalan Politik, Tapi ini persoalan hidup mati rakyat miskin, dan kurang mampu yg tinggal dikota.

Presiden harus menjelaskan ke rakyat berapa sesungguhnya harga pokok produksi bensin kualitas rendah Ron 88, betulkah Rp. 8.500 + Rp.1.500 = Rp.10.000 ??

Bagaiaman mungkin Ron 88 bensin kualitas rendah lebih mahal dari bensin kualitas bagus Ron 92 ? . Rp.10.000 VS Rp. 9.500 ???

Ini benar2 kurang ajar, kalau mau bodohi rakyat yg agak cerdas sedikitlah, dikira rakyat indonesia ini sudah goblok semua apa?

Kemarin ada yang bilang menkeu sudah menjelaskan kenapa biaya produksi Ron 88 lebih mahal dari Ron 92, kalau memang itu benar, mengapa pemerintah tidak mensubsidi Ron 92 (Pertamax) saja??

Siapa sih yg tidak mau bensin Ron 92, kendaraan awet, harganya R.9.950, shel super Rp.9.500. Faktanya rakyat sudah lebih suka beli bensin ke pom bensin asing ketimbang pertamina.

Silahkan cabut subsidi, hentikan jual Ron 88 , Jual Ron 92 saja...

Atau kalau perlu tutup saja Pertamina sekalian kasih asing yg jual minyak, mereka bisa kok jual bensin Ron 92 lebih murah dari pertamax.

Sebarkan...!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun