Pernah mendengar tentang Capgras Syndrome? Sindrom ini adalah gangguan mental yang cukup langka dan lebih sering dikaitkan dengan penyakit neurodegeneratif, terutama penyakit Lewy body disease (LBD), di mana halusinasi visual selalu terjadi bersamaan.Â
Dengan tidak adanya penyakit neurodegeneratif, timbulnya sindrom Capgras bahkan bisa terjadi pada usia yang jauh lebih muda, lho! Mari kita bahas di sini.
Apa Itu Capgras Syndrome?Â
Capgras Syndrome, yang juga dikenal sebagai "delusi penggandaan," adalah kondisi yang membuat seseorang merasa sangat yakin bahkan bisa sampai menuding bahwa seseorang yang mereka kenal atau cintai telah digantikan oleh seseorang atau sesuatu yang identik secara fisik.Â
Misalnya, ketika seseorang mengidap sindrom Capgras, mereka sangat mungkin akan melihat pasangannya, temannya atau anggota keluarganya seperti biasa secara fisik, tetapi mereka yakin bahwa orang itu sebenarnya adalah pengganti atau telah digantikan oleh seorang penipu.Â
Dalam beberapa kasus langka, seseorang yang mengidap sindrom ini bahkan sama sekali tidak mengenali bayangannya sendiri saat bercermin dan percaya bahwa cerminan yang dilihatnya adalah orang lain yang berpura-pura sebagai dirinya.
Baca juga:Â Penyakit Kuru: Akibat Praktik Kanibalisme di Suku Fore Papua NuginiÂ
Mengapa dinamai Sindrom Capgras?
Sindrom ini pertama kali dideskripsikan oleh psikiater Perancis Joseph Capgras pada tahun 1923, dan kemudian dinamai sesuai dengan namanya. Pada saat itu, Capgras menggambarkan sindrom ini sebagai "ilusi ganda" atau "ilusi sosies".Â
Sejak itu, sindrom Capgras telah menjadi objek penelitian dan pengamatan yang lebih luas, dan masih belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkannya secara total. Namun, pengobatan terhadap penyakit atau kondisi medis terkait dapat meredakan gejala Capgras.
Apa Penyebab Sindrom Capgras?
Penyebab pasti Capgras Syndrome masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa teori yang telah diajukan diduga berperan dalam perkembangan sindrom ini:
Sindrom Capgras disebabkan oleh kerusakan otak
Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara sindrom Capgras dan kerusakan otak, terutama di bagian yang terkait dengan pengenalan visual dan emosi. Kerusakan otak dapat disebabkan oleh cedera, stroke, tumor, atau penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer atau Parkinson.
Sindrom Capgras disebabkan oleh gangguan mental