Tindakan baik seseorang sering kali ditunjukkan berkat adanya rasa simpati atau empati manusia, sehingga mereka merasa perlu untuk memperhatikan atau membantu orang lain. Tapi apakah kamu pernah dengar tentang altruisme?
Altruisme merupakan sikap perhatian dan mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan dirinya sendiri. Seseorang yang menerapkan sikap altruisme ini disebut sebagai altruis.Â
Kalau egoisme adalah sifat yang lebih mementingkan diri sendiri, altruisme ini bisa dibilang antonim dari egoisme. Altruisme hampir tidak pernah mementingkan dirinya sendiri.
Mungkin kamu juga penasaran bagaimana bisa perasaan altruisme ini muncul? Di sini lah hubungan dan perbedaan antara empati dan altruisme.Â
Hubungan antara Altruisme dengan Empati
Para altruis ini, memang secara naluriah tidak bisa diam saja ketika melihat orang lain di sekelilingnya dalam keadaan menegangkan, kesulitan, dan sebagainya. Rasa empati mereka akan segara muncul dengan keinginan kuat untuk membantu.
Bisa dikatakan juga bahwa empati merupakan penyebab atau pemicunya, dan altruisme merupakan efek dari rasa empati tersebut.
Baca juga:Â 5 Platform Instagram untuk Belajar Bahasa Rusia
Perbedaan Definisi Altruisme dan EmpatiÂ
Tetapi secara etimologi, rasa empati dan altruisme ini berbeda. Altruisme berasal dari kata "alteri" dalam bahasa Latin yang berarti "orang lain", sedangkan empati berasal dari kata "empatheia" dalam bahasa Yunani yang berarti "gairah" atau "kasih sayang fisik".
Altruisme didefinisikan sebagai suatu paham atau sikap yang ada pada manusia, dan bersifat naluriah, berupa dorongan untuk berbuat jasa kepada orang lain dengan mengutamakan kepentingan orang lain di atas dirinya.
Sementara itu, Empati secara psikologis didefinisikan sebagai suatu keadaan mental yang membuat manusia mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain.