Inki Azir, teman saya, menceritakan pengalaman pribadinya setelah membaca buku yang berjudul "Beauty of Trauma" atau dalam judul bahasa Korea " " karya penulis Jung Yeoul. Penulis Jung Yeoul juga sering diundang sebagai pembicara seminar diberbagai Universitas ternama di Korea Selatan yang membahas tentang kesehatan mental, khususnya cara menerima hidup dengan kekurangan diri sendiri. Buku Beauty of Trauma berisikan tentang cara merangkul diri sendiri, tak takut terhadap luka yang merupakan sesuatu yang harus dihadapi walau prosesnya sangat menyakitkan. "Pukul dirimmu sendiri dengan bulu, janagan pakai tongkat" adalah kutipan yang paling inki sukai. Dalam buku itu juga inki menemukan suatu pandangan baru tentang bagaimana cara untuk lebih memahami dirinya, menjadikan trauma yang dimilikinya sebagai batu pijakan baru untuk kembali bangkit, menjadi berani dengan tidak memikirkan apa yang akan orang lain pikirkan.
Inki memilih untuk membaca buku tersebut karena merasa tertarik dengan judulnya, dan isinya tak kalah menarik dari cover dan judulnya. Seperti diawal buku, penulis jung menulis pesan "Surat untuk kalian dengan luka yang indah" dan berbagai pesan lainnya untuk mengajak pembaca untuk menemukan kehangatan baru dengan mengasihi diri sendiri. Semakin inki membaca, semakin inki penasaran dengan apa yang tertulis dalam halaman berikutnya.
Menurutnya, buku ini sangat mengekspresikan apa yang ia pikir dan rasakan tentang dirinya dan buku itu seperti berbicara dengan dirinya layaknya berbicara dengan seseorang. Inki sangat menyukai buku Beauty of Trauma memiliki pesan untuk memperlakukan diri sendiri dengan lebih baik, berani melakukan apa yang disukai dan lebih banyak berpikir positif tentang diri sendiri, kususnya pada bab "Berkonfrontasi dengan luka" dan bab "Bertemu diriku yang lain" yang berisikan tentang bedanya ego dan jati diri, arti sebenarnya dari jati diri . Inki mengutip dalam buku itu, "apa yang dibutuhkan untuk menjadi diri kita yang sesungguhnya? Jawabannya adalah kegembiraan". kegembiraan yang dimaksud oleh ungkapan 'follow your bliss!' milik campbell.
Setelah membaca buku "Beauty of Trauma", inki menjadi lebih ingin menghargai dirinya dan lebih ingin mengerti bagaimana diri sendiri dapat berpengaruh dalam kesembuhan mental. Inki juga berharap banyak orang lain diluaran sana yang sudah menemukan jawaban atas kegelisan dan berdamai dengan diri mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H