[caption id="attachment_355613" align="aligncenter" width="624" caption="www.lintas.me"][/caption]
-
-
Diam, sepi, sunyi disudut malam
Terlihat barisan wanita modis berjejer dibawah lentera sang bulan
Duduk bersila sambil berdandan
Sorot mata penuh kepalsuan
Terlihat pula barisan lelaki mengacungkan tangan
Ajukan tanya tanda sebuah penawaran
-
Lonthe, begitu mereka memanggilmu
Wanita murahan, begitu mereka menghinamu
Cibirannya, hinaannya Engkau anggap lalu
Entah mengapa mereka memanggil begitu
Entah apa profesimu
Penjual cinta tanpa pernah merasakan cinta
-
Engkau terbang tatkala tengah malam tiba
Disaat orang tidur terlelap dalam singgasana
Bintang-bintang berhamburan di angkasa
Rembulan pecah menyeruak memberikan pancaran
Dan Engkau berada dalam remang-remang minim cahaya
-
Suara desahmu menggeliat diantara keheningan malam
Menjajakan diri ditengah rumpun kumbang
Diiringi tanggan penggoda dan tepuk bersahutan
Berjalan gemulai kepada mereka yang datang
Lantas, apa yang sedang Engkau kerjakan
-
Di lorong kegelapan Engkau terlihat manis
Ditambah aroma serta wajah yang menawan
Suara manjamu membuat mereka kecanduan
Lima menit, sepuluh menit, bahkan satu jamEngkau layani
Hanya karena rupiah kah Engkau menjadi seperti ini?
Dan Engkau terjerembab jatuh dalam dunia ini
-
Dikala malam sunyi berganti dengan pagi
Kecerahan duniawi terlihat kembali
Di sudut-sudut kegelapan tak nampak lagi
Barisan penjaja yang menawarkan diri
Senyum ceriamu merekah kembali
Dan ... Engkau kembali menjadi wanita murni
-