Salah memang kami memilih anda
Kami terbuai dengan kosa kata yang seketika itu bak dewa
Kini kami tersiksa terpenjara
Anda habiskan kekayaan negara
Anda rugikan negara, dengan proyek fiktif belaka
Kami berdosa karena telah memilih anda
Celaka!
-
Negara kini gawat darurat
Kepercayaan kami kian sekarat
Anda lebih powerfull dan kuat
Keserakahan anda yang kami anggap laknat
Anda kumpulkan tumpukkan emas bertingkat-tingkat
Celaka!
-
Melawan korupsi terkesan mimpi
Perlawanan kami tak pernah berarti
Melawan korupsi tak pernah diplomasi
Tapi, hingga titik nadir ini berhenti
Kami, tetap melawan !
Mengembalikan birokrasi kembali suci
-
Celaka memang, anda punya belati
Suara-suara kami sulit mengkritisi
Terbendung kokohnya gedung institusi
Kembalikan kekayaan negeri ini
Yang anda rampok hingga kini
-
Kami diam, anda senang
Kami melawan, anda pasang wajah siluman
Menyelinap dalam kebenaran
Merias wajah dengan penuh senyuman
Jalin kesetiakawanan dengan anggota dewan
Korupsipun...anda jadikan sebagai bancakan
Celaka!
-
Mungkin, ketika kami mati nanti
Anda semua semakin bertaji
Tapi, mulai dari sinilah kami kembali
Terus melangkah dengan lantang gagah berani
mendobrak gerbang kokohnya benteng korupsi
walaupun hanya mimpi
Sungguh celaka!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H