Lihatlah nenek itu...
Nenek Asyani namanya
Mengalami kepiluan di masa tuanya
Terpaksa berkutat dengan kekuatan hukum
Hanya karena tujuh batang pohon
Ia kini bersimbah memohon-mohon
Ada kah keadilan?
Ataukah ini keadilan?
Lihatlah nenek itu...
Tua renta berkulit tipis
Dihadapan hukum penuh tangis
Memohon keringanan dari sang majelis
Tetap mengharap setetes keadilan baginya
Demi kebahagiaan masa tuanya
Lihat nenek itu...
Lutut ditekuk badan membungkuk
Berteriak histeris rasakan beban
Memohon pengadil berbijaksana
Sedikit ampunan dari segala dosa
Lihat nenek itu...
Hanya bisa berontak meronta berteriak
Hanya demi kebebasan diri
Selamat dari dinginnya dinding pesakitan
Yang kini terus menemani
Lihatlah nenek itu...
Terus bersimbah air mata
Hanya berharap pada Sang Kuasa
Tak kenal lelah menyebut nama-Nya
Hanya satu tujuan
Hanya satu impian
Lepas dari penderitaan