Mohon tunggu...
Imam Syamsul Huda
Imam Syamsul Huda Mohon Tunggu... -

Makhluk sisa-sisa feodalisme, terlahir dari kaum proletar yang terus bermimpi tentang arti "merdeka" secara utuh.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sial!

6 Maret 2015   22:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:03 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sorak sorai

Kacau balau

Penuh ambisi

Tak tau diri

Sial...

Inilah negeri mimpi
Negeri yang sunyi senyap

Negeri yang tak beradab

Negeri yang tengah sekarat
Negeri yang kadang membuat emosi
Negeri yang setengah hidup setengah mati

Bentuk rupa setengah jadi
Sial...

Inilah negeri mimpi

Negeri yang dikungkung oleh emosi

Dikuasai politisi-politisi tak tau diri

Dengan menomorsatukan kepentingan pribadi

Korupsi menjadi rating tertinggi

Mungkin tak ada yang peduli dengan negeri ini

Sial...

Inilah negeri mimpi

Mungkin negeri ini akan hancur

Visi-misi pendiri bangsa kian terkubur

Birokrasi pun ajur

Terombang-ambing di balon impian

Sial...

Inilah negeri mimpi

Rakyat miskin kian terkebiri

Kita bertanya, negeri apa ini?
Merdeka tapi mana buktinya?

Perayaanyapun sekedar perayaan saja
Dewan rakyat hidup tak merakyat
Kepercayaan terjual hukum terbeli

Janji-janji manis bertebaran disana-sini

Egois memang...

Tapi inilah yang terjadi

Sialnya lagi, aku hidup di negeri ini...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun