Mohon tunggu...
huda tula
huda tula Mohon Tunggu... -

suka nulis dan menggambar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bepergian Itu Naluri

2 Desember 2010   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:06 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Apakah setiap orang memiliki naluri untuk bepergian? Kalau membuka buku-buku ensikolopedi sejarah manusia atau ensiklopedi yang membahas hewan-hewan dan tumbuhan, sepertinya bepergian memang naluri. Bagaimana manusia terbagi ke dalam banyak ras seperti sekarang ini tidak lepas dari migrasi nenek moyang kita selama jutaan tahun
.

Hei...ilmu pengetahuan menemukan bahwa semua manusia berasal dari seorang wanita di Afrika. Itu artinya kita semua memiliki ibu yang sama. Kemudian menyebar, dan tubuh kita melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap lingkungan. ribuan tahun kemudian, penyesuaian-penyesuaian itu membuat kita nampak berbeda satu sama lain. Kita menyebut perbedaan ini; ras…

.

Nenek moyang kita menyebar di atas bumi untuk kehidupan mereka yang lebih baik. Karena perubahan iklim dan atau karena populasi yang mulai padat menyebabkan tidak cukup makanan buat semua orang. Maka beberapa orang harus keluar mencari tempat baru. Kadang iklim atau cuacalah yang memaksa orang-orang ini untuk pindah

.

Pada saat bumi belum seperti sekarang, banyak hal yang terjadi dengan cuaca. Iklim bisa saja berubah dengan ekstrim dan memaksa manusia untuk pindah, mencari tempat yang lebih menjamin kehidupan. Dan lambat laun, spesies kita tersebar di muka bumi. Sekarang mungkin kita sudah mendapatkan tempat yang nyaman untuk tinggal dan memenuhi kebutuhan kita. Kebutuhan untuk bepergian lambat laun mengendap. Namun mereka tidak mati. Sesekali ia muncul ke permukaan. Mereka telah menjadi naluri. Menjadi indera keenam yang sesekali menyala saat kita suntuk dengan keseharian yang terus sama.

.

Sekarang kita tinggal di tengah-tengah masyarakat dengan sistem sosial yang lebih kompleks. Permasalahan yang kita hadapi pun kini lebih bersifat psikis. Kegiatan yang kita jalani juga lebih monoton, aktifitas kita hanyalah pengulangan, dimana hari-hari kita adalah kelanjutan dari hari-hari sebelumnya. Suntuk, Bosan, dan Jengkel sendiri.

.

Saat seperti inilah, kita--khususnya aku--menginginkan suasana yang baru. Lingkungan baru. Pengalaman baru. Ingin keluar dari dunia yang sudah kukenal dan menjelajahi tempat-tempat yang bisa memberikan kejutan. Hal-hal tak terduga. Hal-hal yang belum pernah kulihat dan kualami sebelumnya.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun