Mohon tunggu...
Hudatiningsih Hudatiningsih
Hudatiningsih Hudatiningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 th 2023 bidang studi Bahasa Jawa, Universitas Negeri Surabaya

Hobi saya berolahraga karena selain dapat menyehatkan tubuh, juga melawan rasa malas untuk melaksanakan kegiatan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan di Indonesia: Apakah Benar-benar Menghargai Entitas dan Identitas serta Hak Belajar Warga Negaranya?

18 April 2024   13:37 Diperbarui: 18 April 2024   13:42 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Pribadi/Hudatiningsih

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap negara. Dengan adanya pendidikan, seseorang dapat menggali dan mengasah kemampuan, pengetahuan, dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses dimasa yang akan datang. Oleh sebab itu, penting bagi setiap negara untuk memastikan bahwa sistem pendidikan mereka harus menerapkan entitas dan identitas serta hak belajar warga negaranya. Namun, pertanyaannya adalah, apakah pendidikan di Indonesia sudah mampu mencapai hal tersebut? Melalui artikel ini, kita akan melihat apa yang dimaksud entitas dan identitas hak belajar, sejauh mana tantangan yang dihadapi pendidikan di Indonesia dalam menerapkannya, dan bagaimana kita dapat meningkatkannya agar menjadi lebih baik lagi. Yuk simak hingga tuntas!

Entitas Pendidikan adalah sebuah konsep yang mengacu pada keberadaan sistem pendidikan itu sendiri. Artinya, pendidikan harus menjadi satu kesatuan yang terstruktur dan terorganisir dengan baik. Sistem pendidikan di Indonesia terdiri atas tingkat pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi. Dalam entitas pendidikan ini, setiap warga negara Indonesia seyogyanya dapat mengakses dan menikmati hal belajar mereka tanpa adanya diskriminasi atau perlakuan yang tidak adil.

Sementara itu, identitas merujuk pada cara individu mengidentifikasi dirinya sendiri dan diakui oleh masyarakat dalam suatu kelompok berdasarkan budaya, agama, atau nilai-nilai yang dianut. Sedangkan hak belajar, merupakan hak setiap individu untuk mendapatkan pendidikan dengan kesempatan yang sama tanpa adanya diskriminasi. Setiap warga negara memiliki hak untuk belajar dan mengembangkan diri sesuai dengan identitas mereka. Pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua orang, tanpa terkecuali.

Apakah pendidikan di Indonesia benar-benar menerapkan entitas dan identitas serta hak belajar warga negaranya?

Jawaban atas pertanyaan tersebut, tidaklah sederhana. Meskipun demikian, ada beberapa langkah yang sudah diambil oleh pemerintah Indonesia guna memastikan bahwa pendidikan benar-benar mencerminkan entitas dan identitas serta menghargai hak belajar warga negaranya. Ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Mari kita lihat lebih dalam mengenai masalah-masalah utama yang dihadapi.

  • Ketimpangan Akses Pendidikan
  • Salah satu tantangan utama yakni ketimpangan akses pendidikan, khususnya di daerah terpencil dan pedesaan. Masih ada banyak daerah yang sulit dijangkau oleh layanan pendidikan yang memadai. Hal tersebut, mengakibatkan warga negara didaerah tersebut kesulitan mengakses pendidikan. Perbedaan ekonomi dan infrastuktur yang terbatas juga menjadi faktor yang berperan dalam ketimpangan akses pendidikan di Indonesia.
  • Diskriminasi Sosial dan Budaya 
  • Diskriminasi sosial dan budaya juga menjadi hambatan dalam menerapkan entitas dan identitas hak belajar. Beberapa kelompok minoritas seperti suku, agama, dan gender masih menghadapi diskriminasi dalam akses pendidikan. Seperti, beberapa etnis yang tersebar di Indonesia sering mengalami kesulitan untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan kelompok mayoritas. Hal tersebut menghambat mereka dalam mengembangkan kapasitas dan potensi mereka secara utuh.
  • Standar Pendidikan yang Dibawah Rata-rata
  • Masalah lain yang perlu diatasi yakni standar pendidikan yang dibawah rata-rata/rendah. Standar pendidikan yang rendah dapat menyebabkan ketidakmampuan peserta didik untuk mencapai hak belajar secara substansial. Kurikulum pendidikan yang belum memadai, kurangnya sumber daya dan pelatihan bagi guru, serta kurangnya akses terhadap literasi dan teknologi informasi merupakan beberapa faktor yang berkontribusi pada standar pendidikan yang rendah.

Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Indonesia telah menerapkan beberapa langkah, apa saja yang sudah dilakukan?

  • Kurikulum Inklusif
  • Pemerintah telah menerapkan kurikulum inklusif yang mencakup budaya lokal dan nilai-nilai Indonesia. Dalam kurikulum ini, terdapat materi pembelajaran yang menghargai dan mewakili berbagai identitas  dan entitas di Indonesia. Hal tersebut bertujuan agar setiap individu merasa diperhatikan dan dihargai dalam pembelajaran.
  • Program Beasiswa
  • Guna memastikan akses pendidikan yang adil bagi semua, pemerintah Indonesia juga memberikan program beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan individu-individu yang memiliki identitas dan entitas berbeda untuk mendapatkan pendidikan yang setara. Dengan adanya program beasiswa ini, kedudukan sosial dan ekonomi tak menjadi masalah dalam memperoleh hak belajar.
  • Pembangunan Infrastuktur Pendidikan
  • Pemerintah Indonesia terus berupaya melakukan pembangunan infrastuktur pendidikan yang memadai di seluruh negeri. Hal ini termasuk pembangunan sekolah, perpustakaan, dan laboratorium yang berkualitas. Dengan adanya infrastuktur pendidikan berkualitas akan terjamin, terlepas dari identitas dan entitas seseorang.
  • Pelatihan Guru
  • Peningkatan mutu pendidikan juga melibatkan pelatihan yang diberikan kepada guru selaku tenaga pendidik. Berbagai pelatihan yang dapat diikuti oleh guru seluruh Indonesia telah disediakan dengan berbagai cara baik melalui daring (dalam jaringan) atau luring (luar jaringan).

Dari pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan, walaupun  pendidikan di Indonesia telah membuat kemajuan dalam menerapkan entitas dan identitas serta hak belajar warga negara, masih ada banyak hal yang harus dibenahi. Penting bagi sistem pendidikan di Indonesia untuk lebih memastikan bahwa hak belajar setiap individu dihargai dan identitas budaya setiap kelompok diakui. Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan pendidikan di Indonesia nantinya benar-benar menerapkan entitas dan identitas hak belajar warga negaranya. Jika ini dapat dicapai, maka kita kelak akan melihat generasi muda yang berkualitas, penuh kepercayaan diri, dan menghargai keberagaman dalam masyarakat Indonesia.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun