Mohon tunggu...
hudan ezra
hudan ezra Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyebab Kemiskinan Yang Sering Dilakukan

23 Desember 2024   23:35 Diperbarui: 23 Desember 2024   23:21 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemiskinan sudah lama menjadi permasalahan yang dialami oleh negara berkembang. Kemiskinan tidak hanya sekedar tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok, melainkan juga keterbatasan dalam mengakses pendidikan, lapangan pekerjaan, kesehatan, kesejahteraan hidup, kehormatan hidup. Bank Dunia (2002) mendefinisikan kemiskinan sebagai kalangan yang memiliki pendapatan kurang dari USD 1,90 per hari atau sekitar kurang dari Rp 30.000 per hari. Kategori miskin juga termasuk kepada individu atau kelompok keluarga yang tidak mampu dalam memenuhi asupan pangan mereka sehari-hari (BPS, 2022).

Secara umum kemiskinan dibagi menjadi 2 (dua) kategori diantaranya, yaitu:

1. Kemiskinan Absolut merupakan seseorang yang tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan dasar,

2. Kemiskinan Relatif merupakan ketimpangan pendapatan dan kesejahteraan apabila dibandingkan dengan rata-rata jumlah populasi di suatu wilayah menggunakan kategori tertentu (Todaro, 2011).

Secara umum, kemiskinan disebabkan oleh banyak faktor yang berkorelasi satu sama lain, faktor-faktor tersebut di antaranya adalah:

1. Tingkat Pendidikan Rendah

Pendidikan yang rendah dapat menyebabkan rendahnya keterampilan dan kecakapan seseorang. Pendidikan yang dimaksud bukan hanya sebatas sekolah formal, melainkan juga kursus dan pelatihan-pelatihan kerja yang dapat meningkatkan keterampilan. Apabila tingkat pendidikan rendah maka daya saing seseorang juga akan kalah dalam pasar tenaga kerja.

2. Pengangguran dan Kurangnya Lapangan Kerja

Ketidaktersediaan lapangan pekerjaan yang layak dapat mempersulit seseorang dalam mendapatkan penghasilan. Jumlah lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah usia produktif dalam suatu wilayah tentunya akan memperbesar kemungkinan tingginya angka pengangguran. Untuk itu, diperlukan semangat berwirausaha untuk bisa bekerja secara mandiri dan membuka lapangan kerja baru.

3. Kesenjangan Ekonomi

Terjadinya kondisi distribusi pendapatan yang tidak merata dapat memicu terjadinya ketimpangan pendapatan. Apabila terjadi ketimpangan pendapatan dari banyak golongan Masyarakat akan menimbulkan kesenjangan ekonomi yang tinggi. Semakin tinggi tingkat kesenjangan ekonomi ini yang menjadi awal dari munculnya masalah kemiskinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun