Mohon tunggu...
Hudan Hudaya
Hudan Hudaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Koordinator Media Network LAZNAS Dewan Dakwah

Bertumbuh setiap hari

Selanjutnya

Tutup

Diary

Memilih Profesi Mulia Sebagai Amil

1 November 2022   11:15 Diperbarui: 1 November 2022   11:20 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Madrasah Amil (Dokpri)

Ini kisahku, menjadi amil tidak pernah saya duga, tapi inilah pilihan. Tepat 2018 bulan maret profesi ini saya pilih.

Bermula saat terima info dari group WA organisasi kuliah, penerimaan madrasah amil LAZNAS Dewan Da’wah di jakarta. Saya yang tipikal suka belajar hal-hal baru, berusaha mempertimbangkan sebab ada beberapa rutinitas waktu itu, buka jasa service laptop, Asisten Dosen membantu pengembangan website  dan mengajar di kampus sebagai instruktur lab pengantar akuntansi di kampus, UNIVERSITAS GARUT.

Baru setelah orangtua memberikan dukungan, akhirnya keputusan untuk mengikuti madrasah amil di jakarta semakin bulat. Selain orangtua, juga dorongan karena ingin mendapat hal baru, ilmu tentang amil dan pengalaman.

Hari pertama madrasah amil berlangsung, saat itu ilmu tentang pengantar keamilan, disini baru saya melek bagaimana amil ini bukan soal kita menampung zakat fitrah dan menyalurkan ke pintu-pintu mustahik, tapi ada tugas yang sangat besar, selain menjadi penyambung antara orang kaya dan mustahik tapi juga membuat keadaan yang kekurangan sejahtera. Amil betul betul keren

Hari pertama ini sudah disuguhkan ilmu yang membuat ruh semangat saya bangun, karena profesi ini sangat mulia dan keren, bisa membantu orang banyak, dengan keadaan saat ini gap antara kaya dan yang kurang begitu sangat jauh, dimana 1% orang terkaya di indonesia menguasai hingga 46% total kekayaan di negeri ini.

Selain banyak insight yang hebat menghebatkan, juga ada kejadian malu bagi oranglain tapi ini lucu bagi saya pribadi, di hari pertama ini seharian dari jam 9 hingga magrib di ruang AC terus, dan Qodarullah esoknya sakit, mungkin karena saya orang garut, sudah terbiasa dengan dingin alam, begitulah mohon dimaklumi. Hehe

Singkatnya hingga sekarang saya masih menjadi profesi ini di lembaga Zakat Nasional Dewan Dakwah, sudah mau 5 tahun. MasyaAllah semoga Allah kuatkan kita semua, dan menjadikan profesi apapun yang saat ini, mampu berdampak manfaat besar buat orang banyak dan agama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun