Mohon tunggu...
Muhammad Misbahul Huda
Muhammad Misbahul Huda Mohon Tunggu... Buruh - Santri Majelis Mujahadah Tap-Tip Purwokerto

Santrinya Masayikh Ajoenk Alfasiry

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

"Untrust, Be Trust"

15 April 2018   13:01 Diperbarui: 15 April 2018   13:05 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Misbahul Huda lebih tepat nya dipanggil Huda, Lahir di Jepara-Jawa  Tengah pada tanggal 10 Februari 1997. Ia hidup di desa terpencil yang bernama Bangsri, RT 05 RW 08. Dari kecil sampai umurnya yang sekarang ini, ia ditempa di keluarga yang mempunyai disiplin tinggi, mulai dari segi Agama, Pendidikan, maupun Sosial. Sehingga ia menjadi seseorang yang sangat kuat mentalnya. Terkhusus pada didikan bapaknya yang mempunyai latar belakang calon tentara, membuat ia berani dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun. 

Huda mempunyai hobby atau kebiasaan yang lain dari orang-orang biasanya. Ia lebih suka menghabiskan waktunya untuk membuat karya, entah itu karya tulisan maupun pertunjukan. Untuk itu ia berproses di beberapa komunitas, khususnya di Teater. Ia belajar dan berproses di Teater mulai dari Sekolah Dasar Atas (SMA/MA/SMK) sampai sekarang di jenjang Universitas. Beberapa komunitas teater yang oernah ia ikuti adalah Teater Keramat, Teater Kita, Teater Akar (Alumni Teater Keramat) dan Teater TUMAN. Dengan sekian banyak komunitas yang ia ikuti, bisa dikatakan pencapaian yang terbaik yaitu ketika ia menjadi Ketua di Teater TUMAN (UNISNU JEPARA).  Awalnya ia tidak percaya kalo ia dipercaya untuk menjadi seoarang Leader, namun percaya tidak percaya ia sekarang memang menjadi seorang leader. Ia mengatakan bahwa sebuah proses yang panjang akan membuahkan hasil yang maksimal. 

  • Pencapaian tersebut tidak lepas dari berbagai halangan, rintangan, permasalahan atau kondisi dimana ia belum perbah membayangkannya. Dari keluarga yang disiplin hingga ia berproses di organisasi atau komunitas itulah ia menjadi sosok pribadi yang bisa diandalkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun