Mohon tunggu...
Huda Gucci
Huda Gucci Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengaruh Wisata terhadap Pendidikan Budaya

2 Januari 2018   13:45 Diperbarui: 2 Januari 2018   22:19 2372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kita membahas pengaruh pariwiaata terhadap pendidikan budaya banyak yang berpendapat bahwa pariwisata akan berdampak buruk terhadap pengetahuan budaya terutama budaya tempatnya sendiri di karenakan banyak nya budaya luar yang akan masuk dan mempengaruhi masyarakat setempat, budaya luar akan menghapus budaya setempat sehingga generasi penerus bangsa tidak akan lagi menjunjung tinggi budayanya bahkan tidak mengetahui budayanya itu sama sekali.

namun apakah pendapat itu telak kebenarannya dan akan mentiadakan dampak positif dan kontribusi parawisata terhadap pendidikan budaya? Atau bahkan pariwisata adalah salah satu saran membantu masyarakat dalam memperoleh pendidikan budaya itu sendiri.

Pariwisa atau turisme merupakan perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan yang di selenggarakan dari satu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang di kunjungi, namun tujuan perjalanan adalah berhubungan dengan pertamasyaan dan mencari suatu informai baru dari suatu tempat.sedangkan tempat pariwisata merupakan industri karena di dalamnya terdapat aktivitas yang menghasilkan produk berupa barang dan jasa serta yang paling penting adalah informasi mengenai banyak hal dari suatu tempat yang dikunjungi tersebut

Pendndikan budaya merupakan suatu kegiatan menambah wawasan seseorang mengenai keseluruhan sistem berfikir, nilai, moral, norma dan keyakinan. Itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya an linkungan alamnya

Penyebab ketakutan dan pandangan negativ masyarakat terhadap pariwisata di sebabkan pelaku usaha yang serikali menomor duakan aspek nilai sosial dan budaya dalam pemasaran objek pariwisata. Bagaimana mendatankan pengunjung dan bagaimana menegmbankan objek pariwisata menjadi proeitas utama dan hal ini banyak terjadi pada pariwisata yang amatiran dan belum diresmikan atau diberi izin oleh pemerintah. 

Alasannya setiap pariwisata yang di beri izin oleh pemerintah harus berlandasan UU nomor 10 tahun 2009 telah di atur dalam pasal 2, pengembangan pariwisata memiliki beberapa asas yang menjadi pertimbangan utama salah satunya adalah asas kemanfaatan baik linkungan maupun masyarakat. Maka dapat di kategorikan alasan-alasan pariwisata juga berkontribusi positif terhadap pendidikan budaya sebagai berikut :

Pariwisata yang di beri izin pemerintah adalah pariwisata yang sesuai dengan UU nomor 10 tahun 2009 yang telah di atur dalam pasal 2,  pengembangan pariwisata memiliki beberapa asas yang menjadi pertimbangan utama salah satunya adalah asas kemanfaatan baik linkungan maupun masyarakat, masyarakat disini maksudnya adalah mempertimbankan norma, sosial, budaya di lingkungan yang akan dijadikan tempat pariwisata. Maka secara tidak langsung persyaratan yang di berikan pemerintah akan memperkecil dampak negativ dari pariwisata terhadap pendidikan budaya

Adanya peraturan daerah lokal, sepperti di yogyakarta contohnya,setiap pengunjung di haruskan memakai kain panjang yang telah di sediakan pengrus pariwisata sebelum memasuki candi borobudur, hal ini melambankan begitu besarnya keinginan pariwisata dalam menjaga kelestarian budaya setempat

Peninggalan sejarah yang di jaga, salah satu ciri dari pariwisata budaya adalah menjaga dan merawat semua barang-barang peninggalan sejarah agar dapat memberikan informasi secara secara jelas mengenai bentuk peninggalan atau barang yang pernah ada di masa lalu seperti museum soekarno, penjagaan terhadap rumah-rumah adat, rumah adat pagaruyuang contohnya, dari penjagaan istana pagaruyuang tersebut masyarakat minang kabau masih dapat mengetahui bagaimana bentuk dan segala unsur peninggalan di masa berjayanya kerajaan pagaruyuang. Lagi-lagi hal ini membuktikan bahwa pariwisata merupakan wadah dalam menjaga peninggalan sejarah sehingga dapat memberikan informasi secara jelas kepada masyarakat era moderen sekarang.

Penggunaan pariwisata sebagai tujuan wisata pendidikan. Penggunaan pariwisata sebagai tujuan pendidikan banyak dilakukan oleh guru dan dosen pendidikan budaya di Indonesia contohnya metode yang di gunakan bapak Zulfahmi M.hum dosen ilmu budaya Universitas Negri Imam Bonjol Padang, beliau menerapkan metode kunjungan wisata ke istana pagaruyuang payukumbuah sumatera barat bagi mahasiswa, disana mahasiswa memperoleh bebagai informasi seperti kapan bentuk istana, dan peninggalan lainnya tidak hanya sebatas di pagaruyuang, mahasiswa juga di arahkan ke batu batikam di sana mahasiswa pendapatkan informasi mengenai awal mula minang kabau. Ini membuktikan lagi bahwa adanya pariwisata membantu para pelajar memperoleh informasi dan pengetahuan mengenai budayanya

Sebagai  salah satu sumber pengetahuan budaya, kita mengetahui bahwa Indonesia memiliki suku bangsa dan budaya yang beraneka ragam dan informasi ini salah satunya kita dapat dari pariwisata budaya seperti di yogyakarta dengan candi borobudurnya, di sumatera barat dengan pagaruyuang dengan banyak informasi lain seperti wisatawan dapat mengetahui bagaimana bahasa, budaya berpakaian, tari tradisional tanpa adanya pariwisata belum tentu situs tersebut akan terjaga informasi nya sampai saat sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun