Ciri-Ciri Pribadi Islami
Memang benar bahwa setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda, namun perbedaan karakteristik tersebut umumnya disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari, perkembangan orang tua dan keluarga, serta pengaruh lingkungan yang kuat. Oleh karena itu, ada banyak perbedaan kepribadian antara Muslim dan Muslim lainnya. Perbedaan karakteristik berdasarkan faktor bawaan masing-masing Islam meliputi aspek jasmani dan rohani. Tentang ciri-ciri fisik seperti perbedaan bentuk tubuh dan warna kulit. Ada aspek spiritual seperti sikap mental, bakat, tingkat kecerdasan, dan sikap emosional.Â
Sebaliknya dari aspek rohani yg menyatu dalam kesatuan fitrah untuk mengabdi kepada penciptannya. Latar belakang penciptaan manusia menunjukkan bahwa secara fitrah manusia memiliki roh sebagai ciptaan yg serupa dengan yg lainnya. kepribadian yg diharuskan ada di dalam diri setiap muslim ialah pribadi berakhlak yang mulia. Tingkat kemuliaan akhlak erat kaitannya dengan tingkat keimanan. Sebab Nabi mengemukakan “ Orang mukmin yang paling sempurna imannya, adalah orang mukmin yang paling baik akhlaknya.Â
Hal ini menunjukkan bahwa ada dua aspek penting dalam pengembangan kepribadian Muslim: iman dan moralitas. Ketika sebuah keyakinan dianggap sebagai konsep batin, pikiran adalah implikasi dari konsep itu dan tercermin dalam sikap perilaku sehari-hari. Iman adalah aspek abstrak dari ketaatan kepada hukum Tuhan, seperti yang ditunjukkan dalam tindakan akhlak mulia. Pembentukan kepribadian muslim pada dasarnya merupakan upaya untuk mengubah sikap terhadap nilai-nilai yang lebih Islami. Tentu saja, perubahan sikap itu tidak terjadi secara sukarela. Semuanya telah melalui proses yang panjang dan tentunya harus istiqomah. Ciri-ciri pribadi muslim adalah:Â
 1. Sucikan Aqidah. Jika Aqidah kita baik, maka kita juga memiliki ikatan Cinta yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh pemikiran-pemikiran yang keluar dari Islam, seperti aliran sesat, sekularisme, dan liberalisme terhadap Islam.Â
2. Ibadah yang benar. Adorasi adalah bentuk interaksi manusia-Tuhan. Setelah percaya kepada Tuhan, kita menyembah Tuhan.Â
3. Semangat yang kuat. Banyak umat Islam yang masih bingung mencari jati diri dan mencari seseorang yang dianggap sebagai orang terbaik untuk menjadi panutan kehidupan. Beberapa orang secara keliru terlalu mengidolakan atau meniru seseorang, tetapi membuat mereka mengabaikan tindakan yang diperintahkan oleh Allah.Â
 4. Tubuh yang sehat dan kuat. Dalam  segala aktivitasnya, umat Islam perlu memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Dengan cara ini dia menyembah Tuhan sepenuhnya.
Lisa nurhanifah_stei Sebi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H