اَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اَنْ تَخْشَعَ قُلُوْبُهُمْ لِذِكْرِ اللّٰهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَـقِّ ۙ وَلَا يَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلُ فَطَا لَ عَلَيْهِمُ الْاَ مَدُ فَقَسَتْ قُلُوْبُهُمْ ۗ وَكَثِيْرٌ مِّنْهُمْ فٰسِقُوْنَ
a lam ya`ni lillaziina aamanuuu ang takhsya'a quluubuhum lizikrillaahi wa maa nazala minal-haqqi wa laa yakuunuu kallaziina uutul-kitaaba ming qoblu fa thoola 'alaihimul-amadu fa qosat quluubuhum, wa kasiirum min-hum faasiquun
"Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka) dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima Kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik."
(QS. Al-Hadid 57: Ayat 16)
Dzikrul maut mempunyai dampak yang efektif untuk memutuskan angan-angan
"Ingatlah kematian, kau dapat beristirahat.
Mengingat kematian dapat memendekan anak tangan"
Ada ada seorang salih punya kebiasaan memanggil-manggil di tapal batas kota Madinah,"wahai orang yang akan pergi pindah...... Wahai orang yang akan pergi pindah....". Ketika ia meninggal dan tak terdengar lagi suaranya, pemimpin Madinah menanyakan. Dijawab. " Ia telah meninggal ".
Tetap ada kecintaan kepada orang yang berpindah dan mengingatkannya.
Hingga mengiring unta-unta ke depan pintunya.
Menjadi pengingat yang setiap.kekuatan, dan tidak di goyah angan-angan.