Mohon tunggu...
Hubertus Gobai
Hubertus Gobai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis dan mahasiswa

Saya paling suka baca dan tulis Literasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadisku Bergaun Darah dan Air Mata

26 Oktober 2023   15:37 Diperbarui: 26 Oktober 2023   15:45 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kabarkan padaku gadisku, tentangmu terus kubayang di ingatan bertabur benih duka dan air mata ini...
Lantunan nyanyianku kau saksi, bola air mataku pula membasahimu, aku saksi dari mataku yang kian bosan melihat si kepiting raksasa menyedot jantungmu yang kini mulai tak jaya se-dulu-dulu itu

Aku tahu, aku tahu tentamu. Aku tahu semuanya,
Aku bagai si kutu menyusuri rimbah rambut keritngku, baginya ia hidup di dunianya, akupun se-rupanya.
Disini, aku bukan penegak kuasa,
aku bukan anjing kelaraparan,
aku hanya tunas kecil yang hidup diantara rakyat jelata.
Diriku dan tentangku adalah penyaksi hujan peluru diatas daratan negeri kegelapan ini.

Kabarkan tentangmu padaku gadisku,
polesan wajahmu dan bibirmu menjadi penggoda si pemilik modal sebrang sana,
Kejayaan dirimu, Gaungmu, darah dan air mataku menjadi buah bibir di mimbar PBB.

Kejujuranku terlalu baik, sementara aku membohongi diriku, sementara jujurku menjadi pintu akses menyedot jantung dan kandungmu.
Maafkan diriku, tentangmu dan kerinduan kabarnya bintang fajar hendaknya aku membawa pergi bersama mayatku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun