Mohon tunggu...
Hubertus Gilang Aryasatya
Hubertus Gilang Aryasatya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Fresh Graduate

Penggemar sepak bola Eropa asal Sleman yang sesekali memberi opini dan bersajak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Malam Hari di Bangku Taman Ambarrukmo

3 Maret 2024   13:15 Diperbarui: 3 Maret 2024   13:22 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Hubertus Gilang Aryasatya

Bangku taman bukan hanya sekedar sebagai spot rekreasi semata, namun keberadaannya selalu menjadi saksi bisu berbagai peristiwa. Kehadirannya itu yang selalu saya rasakan selama tinggal di kota besar seperti Jogja. Ia mencerminkan kualitas hidup sebuah daerah. Serta menjadi seperti tujuan menepi seperti halnya tempat ibadah.

Sudah hampir setahun ini saya sering duduk sejenak di bangku taman depan Ambarrukmo Plaza (Amplaz) yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terlebih pada waktu malam hari kala salah satu pusat perbelanjaan itu tengah menghentikan aktivitasnya di hari itu dan beberapa orang yang hendak refreshing dari kesehariannya.

Tempat itu merupakan salah satu spot bangku taman yang sering dikunjungi oleh kalangan masyarakat setempat untuk melakukan berbagai rekreasi, tidak terkecuali saya sendiri yang berhenti untuk sekedar mengisap rokok sembari melihat pemandangan jalan raya kala itu. 

Namun lebih dari itu, sudah banyak peristiwa yang masih segar di ingatan saya. Kendati semuanya sudah dari setahun itu, rasa-rasanya saya ingin menceritakan apa yang sudah dilihat sampai sekarang.

Seorang ibu muda memberi bahu kepada temannya yang nampak menagis. Seorang kakek yang tengah memulung sampah. Seorang pengunjung yang tengah menanti mobil jemputan. Seorang bapak yang tengah menyendiri dengan sebatang rokok. Sepasang sejoli yang menikmati waktu berdua. Perkumpulan anak muda yang tengah saling berbincang, seorang teknisi listrik yang tengah memperbaiki kabel listrik. Seorang mahasiswa tua yang saling berkeluh kesah dengan kawan-kawan satu angkatan. Masih banyak lain sebagainya.

Kadang -kadang keberadaan bangku taman seperti yang saya jelaskan diawal merupakan salah satu yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai ruang rekreasi yang terjangkau dan murah. Lebih dari sekedar ruang tunggu bagi segelintir orang yang hanya menunggu transportasi umum semata. Ia adalah bagian keindahan sebuah kota yang memberi kebermanfaatan yang tidak kalah seperti taman yang kaya akan tumbuh-tumbuhan yang hidup disana.

Ia adalah sekian dari beberapa bangku taman yang berada di berbagai kota dan kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta yang dituju, terlebih dalam gelapnya malam. Sebuah tujuan untuk menyandarkan tiap insan yang menepi daripada kesehariannya masing-masing dan menjadi ruang untuk saling berbincang satu sama lain. Semoga keberadaannya terjaga dan lestari selalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun