Mohon tunggu...
Hubertina KettyRemetwa
Hubertina KettyRemetwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis adalah Mahasiswi Universitas Siber Asia

Jurusan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19 dan Peran Kapital Sosial

27 Juli 2021   09:00 Diperbarui: 27 Juli 2021   09:25 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pemerintah seharusnya menjaga kepercayaan ini dengan mengoptimalkan upaya penanggulangan bencana corona. Mengutamakan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan segelintir elite. Kepercayaan akan menumbuhkan solidaritas, baik individu maupun kolektif. Solidaritas merupakan energi sosial untuk menghadapi bencana corona. Solidaritas antar warga dapat membangun kekuatan di tingkat masyarakat dan bersatu dalam solidaritas nasional.

Informasi dan Komunikasi

Subdimensi ini memainkan peranan penting untuk mengatasi infodemik yang mewabah di berbagai media sosial. Hoaks salah satunya masifnya penyebaran hoaks terkait corona akan memicu kepanikan publik dan mengganggu sistem sosial ekonomi secara nasional. Hoaks juga memicu panic buying di pasar tradisional. Menghadapi ini, aparat pemerintah di daerah sampai level desa maupun kelurahan mestinya bisa menjadi komunikator bagi masyarakat. Dalam kondisi krisis, warga butuh komunikator yang sumbernya dapat dipercaya.

Di sisi lain, pemerintah sebaiknya terbuka terhadap data infrastruktur dan sumber daya untuk mengatasi bencana corona. Adanya gap antara informasi pemerintah dan realitas lapangan menyebabkan ketidakpercayaan publik. Selain itu, publik membutuhkan informasi akurat tentang individu dan lokasi Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan pasien positif corona, dengan tetap menjaga kerahasiaan identitas pribadi pasien, apalagi informasi mengenai pasien yang terpapar virus, pasien yang meninggal dan kejelasan mengenai vonis covid-19 haruslah jelas.

Informasi tertutup, simpang-siur, dan samar hanya akan menciptakan kepanikan atau ketidakpedulian banyak masyarakat masih cuek dan santai karena merasa di kawasan tempat tinggal dan aktivitasnya aman dari wabah corona hingga akhirnya, imbauan pemerintah untuk tetap di rumah terus diabaikan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat dan pemerintah selalu berkerjasama dalam menyikapi persoalan pandemi diindonesia. Sehingga tak ada lagi salah paham, demo terkait PPKM, keluhan masyarakat tentang bagaimana dengan pendapatan mereka, para pekerja yang ingin berkerja untuk menyambung hidup. Apalagi para penerus bangsa yang masih ingin menggampai impian untuk menempuh pendidikan diluar daerah atau diluar negeri tanpa harus kecewa dan depresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun