Minggu lalu saya berjumpa dengan calon klien di bidang jasa kecantikan. Saya melakukan pertemuan di tempatnya sambil membaca kendala yang terjadi pada bisnisnya.
Bertemu dengan business owner untuk bercerita mengenai digital marketing memang tidak mudah. Apalagi bagi pemilik bisnis yang baru ingin terjun ke dunia digital dan belum memiliki pengalaman.
Biasanya saya harus mengedukasi dari awal mengenai apa yang membedakan marketing tradisional dan digital marketing. Hal ini agar bisa menyamakan visi dan misi.Â
Kebanyakan pemilik bisnis masih memiliki persepsi bahwa masuk ke digital marketing sebatas bikin konten dan posting saja.
Padahal, pekerjaan ini tidak semudah itu. Pemasaran melalui media digital memiliki banyak keuntungan bagi pemilik produk dibandingkan dengan pemasaran melalui metode konvensional.
1. Target Konsumen
Setiap pemasaran tentu akan bertanya dulu mengenai target konsumen.
Marketing tradisional memiliki jangkauan audience hanya berada di wilayah tertentu saja, atau lokal. Misalnya ketika produk yang kita jual hanya bisa untuk lokal. Pemasaran ini biasanya dilakukan secara manual.
Sedangkan, jika menggunakan digital marketing maka jangkauan audience kita bisa menjangkau global, tidak hanya secara lokal saja. Menggunakan digital marketing, kita bisa mendapatkan audience yang lebih luas karena kebiasaan orang saat ini menggunakan internet yang masif.
2. Pendekatan Pemasaran
Jika menggunakan marketing tradisional, cara pendekatan ke calon konsumen harus pendekatan secara fisik. Berjumpa langsung untuk mendapatkan trust dari konsumen.
Sedangkan, menggunakan digital marketing kita bisa melakukan pendekatan tidak harus secara fisik. Melainkan, kita bisa dengan konten-konten kreatif baik hardselling maupun softselling.