Mohon tunggu...
Deddy Huang
Deddy Huang Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Enthusiast | Blogger | Food and Product Photographer

Memiliki minat di bidang digital marketing, traveling, dan kuliner. Selain itu dia juga menekuni bidang fotografi sebagai fotografer produk dan makanan. Saya juga menulis di https://www.deddyhuang.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengenal Proses Olah Biji Kakao Menjadi Cokelat Alami

5 September 2021   14:53 Diperbarui: 5 Oktober 2021   10:49 33923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah diceritakan oleh seorang teman tentang proses mengolah cokelat. Dari dia, saya mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana dari biji kakao diolah hingga menjadi coklat batangan yang kita konsumsi.

Ternyata untuk membuat cokelat sendiri tidak semudah yang dibayangkan.

Biji kakao merupakan salah satu komoditas yang bisa memberikan kontribusi dalam devisa Negara. 

Hasil bumi yang ada di Indonesia ini termasuk diminati oleh negara lain karena kualitas bijinya bagus. Hampir semua kelompok usia senang dengan cokelat.

Makanya untuk mengolah biji Kakao menjadi coklat dibutuhkan pengetahuan yang memadai agar hasilnya berkualitas dan memiliki nilai jual untuk dipasarkan ke pasar menjadi sebuah produk.

Kalian jangan kayak orang yang saya kenal yang mencoba mengolah cokelat tanpa pengetahuan yang ada cokelat tidak bisa mengeras. Bisa diketawai kamu.

Proses cokelat tidak mudah (sumber : kompas.com)
Proses cokelat tidak mudah (sumber : kompas.com)
Ada namanya Chocolatier yaitu pengrajin yang membuat cokelat. Untuk jadi seorang chocolatier selain harus punya pengetahuan tentang karakteristik cokelat berbagai negara, juga harus paham mengenai teknik pengolahannya.

Hal ini mengingat cokelat sebagai produk yang sensitif terhadap suhu dan kelembapan. Jadi harus mengerti bagaimana mengolah cokelat pada suhu tertentu.

Bagian buah kakao yang dimanfaatkan untuk diubah menjadi coklat adalah biji kakao. Terdapat 10 langkah proses pengolahan coklat yang menarik untuk disimak!

  1. Buah kakao yang matang dipetik kemudian dibersihkan agar tidak ada benda asing yang masuk.
  2. Selanjutnya, biji kakao yang dipilih kemudian dipanggang untuk mengembangkan warna dan rasa yang diharapkan selera modern dari coklat berkualitas tinggi.
  3. Kulit kakao yang sudah mengeras dipecahkan dan dipisahkan dari biji yang ditampi menjadi potongan-potongan kecil.
  4. Biji kakao kemudian digiling untuk menjadi cocoa liquor. Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya ditambahkan dengan bahan pencampur.
  5. Kakao yang telah digiling halus akan menjadi cocoa mass. Jika dilelehkan, cocoa mass akan disebut cocoa liquor.
  6. Lemak coklat selanjutnya digunakan untuk memproduksi coklat melalui penambahan cocoa liquor. Bahan-bahan pencampur lain seperti gula, susu, pengemulsi. Proporsi bahan ini akan berbeda tergantung jenis coklat yang dibuat.
  7. Cokelat yang telah halus kemudian disimpan hingga 4 bulan untuk tahap akhir dari proses pengembangan rasa. Proses aging ini yang menurut saya lama dan memakan waktu.
  8. Setelah proses aging dirasa cukup. Coklat yang telah disimpan akan masuk proses temper yakni untuk memungkinkan pembentukan kristal lemak coklat (cocoa butter) yang tepat untuk memberikan tampilan yang halus dan berkilau dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan batangan.
  9. Coklat juga melewati proses conching atau mengulen. Proses ini untuk memadukan rasa dan tekstur.
  10. Setelah coklat mengeras, maka memasuki proses akhir yaitu packaging kemasan untuk dijual dan dinikmati.

Proses pengolahan biji kakao menjadi coklat hampir sama seperti biji kopi. Pengolahan coklat artisan memang berbeda dengan coklat pada umumnya. Coklat artisan mengindikasi kalau bahan-bahan yang digunakan adalah bahan pilihan mulai dari awal hingga akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun