Rujak mie khas Palembang memberikan cerita kebhinekaan tunggal ika yang diwujudkan dalam bentuk makanan.
Di tangan orang Palembang, pempek bisa disulap menjadi beragam menu makanan yang berbeda-beda. Misalnya, pempek dicampur bihun dan jamur kumping, lalu disiram kaldu udang maka jadilah "model". Kali ini olahan pempek pun bisa menjadi rujak!
Identiknya nama rujak pasti dengan buah dan sayuran, tapi datang ke Palembang, kamu bisa menemukan rujak dalam bentuk mie dan irisan pempek. Ragam kuliner yang patut kalian coba.
Benar, bahan utama dari rujak di Palembang ini berbahan mie kuning, bukan buah apalagi sayuran dengan kuah kacang.
Makanan olahan ini merupakan perpaduan kuliner etnis Cina dan Melayu. Terlihat dari bahan yang digunakan berupa mie telur basah, dan soun yang identik dengan kuliner etnis Cina.
Sedangkan irisan tahu goreng garing yang umumnya banyak dijumpai di pulau Jawa. Terakhir, pempek yang menjadi kuliner khas Palembang sendiri. Pempek diolah dari jenis pempek lenjer kecil kemudian diiris-iris kecil.
Untuk menambah kenikmatan menyantap, biasanya juga ditambahi pelengkap seperti irisan timun, toge, dan beberapa racikan lain.
Semua makanan ini dicampur dalam piring lalu disiram dengan cuko pedas. Terasa nikmat sekali bukan menikmati rujak mie dengan kuah cuko berlimpah.
Hidangan ini cukup praktis dan tidak memakan waktu yang lama. Biasanya disajikan sebagai menu apabila orang-orang sudah bosan dengan hidangan santan dan minyak.
Menurut saya yang menjadikan mie rujak ini nampak segar adalah cuko yang pedas, dan asam manis  dikombinasikan dengan bahan dasar rujak mie yaitu timun, taoge serta tahu goreng. Selain itu rasa yang paling nikmat adalah ketika rujak mie ini ditaburi dengan ebi halus. Sudah bisa dipastikan bakal banyak orang yang akan tergoda untuk menyantapnya walau hanya melihat ataupun mencium aromanya.
