Mohon tunggu...
Kristoper Simanjuntak
Kristoper Simanjuntak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa/STT Trinity Parapat

Saya Kristoper Simanjuntak, seorang pelajar yang belajar untuk menayangkan Artikel-artikel yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca tulisan saya......

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

2.638 Wanita di Indonesia Melakukan Aborsi, Simak Alasannya

26 September 2023   17:09 Diperbarui: 27 September 2023   07:41 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aborsi umumnya dianggap sebagai keputusan sadar untuk mengakhiri hidup janin di dalam rahim. Aborsi juga dikenal sebagai penghentian kehamilan pada wanita, melibatkan pembunuhan janin atau embrio sebelum dapat bertahan hidup di luar rahim. Aborsi yang dilakukan dengan sengaja seringkali memiliki berbagai macam penyebab. Seperti hamil di luar nikah, pemerkosaan, dll.

 Aborsi juga biasanya dilakukan untuk menutupi dosa atau rasa malu yang diakibatkan oleh percabulan atau hamil diluar nikah akibat pergaulan bebas, namun aborsi sering dilakukan karena alasan medis. 

Seperti, kehamilan di masa tua, keadaan fisik tidak mendukung atau calon bayi mengalami cacat lahir. Pada tahun 2020, Kompas melaporkan tentang temuan sebuah klinik yang menyediakan layanan aborsi. Temuan ini sangat memprihatinkan, serta memberikan gambaran bahwa aborsi adalah fenomena yang marak terjadi di Indonesia. 

Berdasarkan laporan tersebut, kepolisian menemukan klinik aborsi tersebut sudah berjalan lima tahun, dan dari Januari 2019 sampai dengan April 2020 ditemukan setidaknya ada 2.638 pasien aborsi. Jadi kira-kira ada 5-7 pasien per harinya. Tindakan aborsi ini tidak hanya terjadi di Indonesi, sebab Rusia juga menjadi salah satu dari 4 negara yang melegalkan aborsi. 

Rusia membuat peraturan aborsi legal dengan alasan apapun pada tahun 1920 dan menjadi negara pertama di dunia yang melakukannya. Sempat mengalami pergantian peraturan pada tahun 1936, namun Rusia kembali melegalkan aborsi pada tahun 1955 yang bertahan sampai saat ini. Di Amerika Serikat Setiap 4 menit, seorang bayi lahir dengan keadaan cacat lahir. Itu berarti hampir 120.000 bayi mengalami cacat lahir setiap tahunnya. 

Cacat lahir adalah perubahan struktural yang terjadi saat lahir yang dapat mempengaruhi hampir semua bagian tubuh si calon bayi (misalnya jantung, otak, kaki) inilah alasan yang membuat pemerintah melegalkan tindakan aborsi dilakukan. 

Di Indonesia sendiri secara hukum, seorang dokter diperbolehkan untuk melakukan aborsi pada janin yang memiliki bukti kuat memiliki penyakit dan cacat bawaan. 

Dalam kasus ini (sebagaimana tertulis dalam PP Nomor 61 Tahun 2014 pasal 32 ayat 1 huruf b) pemerintah mengizinkan para dokter medis melakukan aborsi secara sehat dan aman dengan sepengetahuan dan persetujuan pasien. Lalu bagaimana pandangan Etika Kristen mengenai tindakan tersebut?

Michael Banner, seorang pakar etika Kristen berpendapat bahwa, aborsi atau penghancuran janin di dalam kandungan ialah pelanggaran terhadap kehidupan yang telah Tuhan berikan kepada manusia. Tuhan telah memberikan nafas kehidupan kepada janin manusia, namun bila seseorang melakukan aborsi berarti orang tersebut sudah membunuh. Namun pandangan tersebut mendatangkan banyak komentar dan perdebatan yang terus-menerus dibahas dan mencoba untuk mencari jalan keluarnya. 

Banyak orang yang tidak setuju dengan pandangan dari Michael Banner tersebut, sebab beberapa ahli dan pemikir  masih memperdebatkan tentang apakah janin itu disebut sebagai manusia atau bukan, dan  jika janin itu adalah manusia, apakah aborsi diperbolehkan atau tidak. Namun pendapat dan kritikan tersebut di bantah dan coba di jawab oleh Wayne Grudem Dalam bukunya "Christian Ethics," yang memberikan bukti-bukti alkitabiah bahwa janin di dalam kandungan merupakan suatu pribadi yang unik dimulai sejak pembuahannya. Bukti itu ada pada beberapa ayat dalam Alkitab. 

Fakta bahwa Alkitab tidak menyebutkan aborsi, tidak berarti bahwa Alkitab tidak dapat menjawab masalah ini. Aborsi adalah sebuah tindakan yang menghilangkan nyawa manusia yang tidak bersalah, dan Alkitab secara tegas menyatakan bahwa pembunuhan terhadap manusia yang tidak bersalah adalah dosa. Dalam Lukas 1:41-44 di mana ketika Maria bertemu Elizabeth, maka anak dalam kandungan Elizabeth melonjak kegirangan dan Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus dan mengatakan bahwa bayi yang ia kandung melonjak kegirangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun