Mohon tunggu...
Rr ShintaDewi
Rr ShintaDewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UMM

Rr. Shinta Dewi Harimurti Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Krisis Ekonomi dan Melemahnya Nilai Tukar Rupiah akibat Dampak dari Covid-19

3 Juli 2021   20:17 Diperbarui: 3 Juli 2021   20:41 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejak tahun 2020 lalu, Indonesia dan seluruh Negara di penjuru dunia terkena wabah virus covid 19 yang berasal dari wuhan China. Virus ini disebabkan oleh bakteri yang berasal dari hewan,seperti babi dan kelalawar. Akibatnya di china lebih dari 1 juta orang meninggal dunia,hal ini juga dirasakan di Indonesia yang sampai saat ini belum menemukan solusi untuk keluar dari keadaan hidup berdampingan dengan virus. 

Saat ini kasus virus covid 19 di Indonesia semakin bertambah tiap harinya,banyak dari tenaga kesehatan yang kehilangan nyawanya saat bertugas. Pemerintah sudah berusaha untuk mencari solusi,namun kebanyakan dari masyarakat juga masih banyak yang melanggar peraturan pemerintah sehingga virus ini semakin menyebar luas.

Adanya covid 19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan,tetapi juga berdampak pada kegiatan perekonomian, di Indonesia   memiliki  krisis ekonomi   yang  diperkirakan   menjadi   lemah dari  tahun-tahun  sebelumya  ,bahkan  menurut penuturan Mentri Keuangan bahwa pertumbuhan  ekonomi  bisa  tertekan  hingga level  2,5  %  hingga  0  %  hal  itu  bisa  terjadi ketika  tidak  di  lakukan  strategi  pencegahan yang   baik   dan   tepat   untuk   mengatasi   hal tersebut, dan saat ini negara telah menambahkan intensive untuk petugas kesehatan  sebesar  20  %  dan  jumlah  bidang kesehatan  sebesar  6,1  Triliun  dan  juga  pada saat  ini  dan  juga  hal  ini  menjadi  perhatian bagi  ekonomi  global  pada  saat  ini  termasuk negara   asean   karena   itu   Mentri   keuangan menyampaikan  bahwa  dalam  rapat  bersama Gubernur  Bank  dan  para  Mentri  keuangan  se ASEAN membicarakan strategi-strategi penangan   untuk   tetap   menjaga   kestabilan perekonomian  global  yang  sedang  terancam saat  ini  karen  covid-19  termasuk  ekonomi nasional. 

Dampak dari covid 19 pada sector perekonomian ini juga menyebabkan banyak dari tenaga kerja di Indonesia terkena PHK besar-besaran, karena perusahaan tidak mampu mebayar gaji mereka yang tiap harinya semenjak ada covid 19 pemasukan sangat minim. 

Tidak hanya itu Inflasi/peningkatan harga secara umum dan terus   meneru Maret   2020 mencapai 2,96 persen year-on-year (yoy). Inflasi   ini   disumbangkan   oleh harga   emas   perhiasan   dan   beberapa komoditas pangan  perekonomi    sangat penting sebagai  implikasi dari strategi supresi dapat  sebagian  diredam  oleh  stimulus  fiskal. Akan tetapi seperti yang dibahas di artikel ini, Oleh   karena   itu   kita,   bersama   pemerintah, harus sebaik-baiknya melindungi perekonomian dari dampak Covid-19 tersebut.

Selain berdampak pada perekonomian Indonesia,nilai tukar rupiah juga melemah akibat adanya covid 19. Rupiah melemah 0,53% yaitu Rp 14.205 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah di kurs tengah Bank Indonesia juga melemah 0,27% ke Rp 14.218 per dolar AS. Ada beberapa factor dari turunnya nilai tukar rupiah ini ,yang pertama yaitu turunnya nilai supply dolar Amerika Serikat, supply berkurang karena investor asing menarik diri dari Indonesia guna mengurangi risiko yang lebih sedikit mengingat saat ini kondisi Indonesia sedang diguncang dengan pandemi virus Covid-19. Yang kedua yaitu Turunnya harga komoditas ekspor, hal ini akan berdampak pada neraca perdagangan. 

Seperti yang kita ketahui,ekspor sangatlah penting dalam menopang nilai kurs rupiah,jika ekspor meningkat maka nilai kurs rupah juga akan meningkat begitu juga sebaliknya,dan hal ini yang kita rasakan untuk saat ini. Ketiga yaitu tingginya nilai impor, kebalikan dari ekspor jika impor semakin meningkat maka nilai kurs rupiah juga semakin menurun,alasan inilah yang seharusnya kita sebagai warga Indonesia harus mencintai produk dalam negeri agar dapat meningkatkan nilai kurs rupiah. 

Dan yang terakhir yaitu Perekonomian Amerika Serikat Yang Meningkat, Faktor perekonomian Amerika Serikat yang semakin menguat tentu saja menjadi hal yang berpengaruh besar terhadap nilai tukar Rupiah. Semakin kuat ekonomi Amerika Serikat, sangat berpotensi semakin lemahnya Rupiah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa virus covid 19 sangat berdampak besar pada pereonomian Indonesia dan melemahnya nilai kurs rupiah. Kita sebagai warga Indonesia harus bisa menopang krisis ekonomi dengan mencintai produk dalam negeri,mengurangi pembelian barang secara impor dan lebih meningkatkan ekspor agar dapat memulihkan kembali krisis ekonomi dan meningkatkan nilai kurs rupiah. 

Tidak hanya itu,kita di masa pandemic seperti saat ini harus lebih taat pada peraturan yang diberikan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus covid 19, jika kita sehat maka kita akan bisa memperbaiki krisis perekonomian di Negara kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun