Mohon tunggu...
Nur hidayanti
Nur hidayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student of the state islamic university maulana malik ibrahim malang

"Sebaik baik teman duduk adalah buku"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Emosi Pro-sosial Anak Sudah Ada sejak Ia Baru Lahir?

7 Desember 2022   15:09 Diperbarui: 7 Desember 2022   15:22 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: icando.co.id

Emosi prososial adalah perilaku yang bisa memberikan manfaat atau keuntungan kepada orang lain, seperti menolong,memberi bantuan, menghibur,hingga berbagi. Biasanya anak dengan sifat yang seperti ini cenderung suka menolong tanpa mengharap imbalan atau balasan dari orang yang ia tolong tadi, karena rasa empati, kasihan, dan simpatilah yang mendorong ia untuk melalakukan kebaikan tersebut. 

Si anak melakukan kebaikan tersebut tanpa suruhan dari orang lain inilah yang di sebut dengan empati. Menurut Hurlock pengertian empati yaitu merupakan suatu kemampuan yang di miliki seseorang dalam memahami perasaan orang orang di sekitarnya serta ia mampu membayangkan dirinya jikalau saja dia berada di posisi orang tersebut. 

Seseorang dapat di katakan memiliki perilaku prososial jika ia mampu memberikan hal hal positif yang bersifat menyenangkan kepada orang lain, seperti membantu ketika melihat orang kesusahan, memberikan motivasi, memberi hiburan, mendorong untuk melakukan kebaikan dan masih banyak lagi kebaikan yang lainnya, dan ketika melakukan kebaikan tersebut ia tidak mengharapkan balas budi dari siapapun. 

Berikut beberapa cakupan dari pada emosi prososial itu sendiri:

  • Berbagi,ia mampu berbagi dengan sesamanya baik itu dari segi materi maupun yang non materi seperti ia mampu membagi waktu luangnya untuk mendengarkan curahan atau ungakapan hati orang lain. 
  • Bertindak jujur yaitu Selalu jujur pada diri sendiri dan orang lain
  • Dermawan,sadar bahwa sesama manusia harus saling mambantu, sehingga selalu ada keinginan untuk membantu orang lain tanpa memandang statusnya. 
  • Persahabatan,Menjalin kedekatan dengan orang lain tanpa memandang status. 
  • Kerjasama,ia mampu bekerja sama dengan kelompok dengan baik, menjaga ukhuwah, serta mampu menurunkan ego ketika sedang berada di dalam tim
  • Menolong,mampu merasakan apa yang di rasakan oleh orang lain, sehingga terpanggil hatinya untuk menolong tanpa ada unsur ingin di beri imbalan atau hanya sekedar pujian. 


Tahapan perkembangan emosi prososial pada anak:

Perkembangan emosi prososial anak usia dini di mulai sejak ia baru lahir, hal ini di ketahui dengan tanda tangisan pada seorang bayi yang baru lahir ketika ia mendengar bayi yang lainnya menangis maka ia juga akan ikut menangis,maka inilah salah satu bentuk respon empati yang di miliki oleh seorang bayi. Pada tahapan perkembangan prososial anak usia dini di bagi menjadi beberapa tahapan yaitu:

  • Tahapan egosentris, yaitu tahapan tahun pertama usia anak, di mana ia beranggapan bahwa semua permasalahan yang di hadapinya dan orang lain adalah sama. 
  • Tahapan ke dua, yaitu tahapan dimana anak mulai mampu menghibur diri sendiri dan orang lain dengan caranya sendiri,contohnya ia menghibur temannya yang sedang bersedih dengan menyodorkan makanan ataupun mainan kepada temannya. 
  • Tahapan tekanan empatik veridical yaitu fase dimana anak sudah sudah beranjak dewasa dan pada tahapan ini perkembangan emosionalnya sudah sudah sangat matang, sehingga kemampuan anak dalam memahami perasaan orang lain menjadi lebih peka.

Hal hal apa saja yang perlu di lakukan orang tua dalam mengembangkan emosi prososial anak? 

  • Berikan kehangatan/pelukan/kasih sayang Hal ini sangat membantu anak untuk meningkatkan rasa empati di dalam dirinya
  • Kemampuan sosiokognitif yaitu orang tua harus mampu memahami mental dan psikis anak
  • Membuat peraturan di siplin,hal ini juga sangat bermanfaat bagi anak, karena dengan di siplin seorang anak akan mampu merasakan rasa bersalah ketika melanggat aturan berdisiplin. 
  • Melalukan praktek sosialisasi kepada anak,contohnya dengan membawa anak ke tempat pengungsian, posko anak yatim, ataupun orang tua bisa langsung mempraktekkan sendiri di rumah dengan cara menampilkan kesusahan di depan anak dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita memberi respon kepada orang yang sedang kesusahan. 

Asih, G. Y., & Pratiwi, M. M. S. (2010). Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati Dan Kematangan Emosi. Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, I(1), 33–42. http://eprints.umk.ac.id/268/1/33_-_42.PDF

Buwono, S. B. S. (2021). Perkembangan Perilaku Prososial Anak. Clsd.Psikologi.Ugm. https://clsd.psikologi.ugm.ac.id/2021/03/18/perkembangan-perilaku-prososial-anak/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun