Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berlaga dalam Upaya

15 Oktober 2023   12:12 Diperbarui: 15 Oktober 2023   12:13 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar Bola.com

Bergetar hati menyaksikan himpitan
Bergejolak jiwa melihat ketidakberdayaan
Mulut tak ingin bungkam
Namun seolah terkunci rapat
Tak mampu untuk berkata-kata

Gemuruh dalam dada hanya sebagai bukti
Meronta
Berontak
Tak kuasa membalikkan keadaan
Tak mampu beraksi melawan kondisi

Ini hanya ilusi
Halusinasi mencari solusi
Ketimpangan akut sudah terjadi
Jiwa-jiwa meronta hanya menjadi saksi
Sekali berontak terkena laknat dan sekarat

Ketimpangan akut yang ada
Seperti tak ada ruang dan jeda
Dipenuhi tubuh-tubuh ringkih
Ditindih nurani-nurani mati
Siapa yang berjanji mengakhiri
Siapa pula yang semakin mengebiri

Nurani-nurani mati
Tak lagi punya hati
Nafsu telah menguasai diri
Tanpa melihat tubuh ringkih menggelepar
Tak berdaya meradang
Namun tetap berlaga dalam upaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun