Ketika mengalami kejadian-kejadian yang menyebabkan trauma dalam rentang waktu yang berdekatan, tentu membutuhkan proses untuk memulihkan kembali.
Bayangkan! Berawal dari cucu yang sakit dan dirawat seminggu di rumah sakit, lalu menyambung adik perempuan satu-satunya dirawat di rumah sakit yang sama. Setelah dirawat seminggu bukannya pulang kemudian berangsur sembuh dari sakit, namun langsung opname kembali di rumah sakit yang lebih canggih peralatan medisnya.
Enam minggu terbaring di rumah sakit, adik perempuan akhirnya meninggal dunia.
Tiga belas hari sebelumnya, ayah meninggal dunia akibat infeksi luka kecil di kaki. Ayah kecelakaan dan mengalami luka ringan ketika dalam perjalanan menjenguk adik perempuan.
Dalam waktu tiga belas hari harus kehilangan dua anggota keluarga yang dicintai.
Lalu adik laki-laki dirawat  di rumah sakit satu minggu karena terkena demam berdarah.
Seminggu kemudian suami terkena serangan stroke yang ke-2 kali, dan dirawat satu minggu.
Suami baru pulang dari rumah sakit, menyusul anak laki-laki yang kedua terjatuh ketika bermain futsal. Benturan di kepala dikhawatirkan gegar otak sehingga dokter yang menangani menyarankan untuk operasi yang diprediksi menelan biaya 20 juta lebih.
Hanya berkeyakinan pada Tuhan, akhirnya tidak dilanjutkan tindakan operasi yang beresiko tinggi tersebut.
Dalam kurun waktu kejadian di atas, salah satu sepupu juga meninggal.