Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana agar Indonesia Semakin Bahagia?

28 Maret 2023   10:15 Diperbarui: 28 Maret 2023   10:36 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dana bansos yang membuat bahagia (sumber CNBC Indonesia)

Indonesia bahagia.
Masyarakat dimanja dengan bermacam-macam bantuan sosial. Untuk membuat bahagia. Terlebih ada yang digulirkan dengan cara door to door. Petugas mengantar langsung ke rumah-rumah warga. Semakin dimanja, semakin bahagia.


Kebahagiaan semu? Bisa jadi. Karena dengan kucuran bansos-bansos justru banyak yang menambah utang piutang yang bayarnya dengan mengandalkan bansos tadi. Dan lagi, banyak orang bahagia punya harta tapi dimiskinkan.
Kayaknya data kemiskinan terbaru meningkat ya! Hehe...

Efektif atau tidak bansos-bansos yang disalurkan pemerintah, urusan pemerintah.
Masyarakat urusannya bahagia. No regulasi, no birokrasi! Artinya nggak mau belit-belit mikir dua hal itu. Mau korupsi mau pungli, katanya urusan mereka yang di atas.

Baca juga: Bahagia dalam Mimpi

Warga miskin taunya terima daging atau ayam, kentang, beras, susu, sarden, buah-buahan, duit, duit, dan duit. Enaknya hidup miskin mengharapkan bantuan-bantuan. Pantesan yang kaya pun ikutan jadi miskin. Maksudnya mau saja dianggap miskin. Karena ingin lebih bahagia.

Lebih bahagia lagi para penyalur bansos. Namanya bantuan sosial, namun  tenaga pengadaan barang nggak mengenal sosial. Nggak bakalan rugi. Maunya "bati" (baca: untung).
Dan lagi-lagi, warga nggak mau tau urusan regulasi ataupun birokrasi. Yang penting dirinya bahagia.

Issue utang pemerintah besar, kata mereka: "itu urusan orang besar" dan "wong cilik yang penting taat pajak." Sedikit cerdas dengan menjawab taat pajak.

Praktiknya, warga setiap tahun bayar pajak. Urusan dana pajak kendaraan, urusan instansi terkait ke atasnya.
Nah, yang paling dekat dengan lingkungan wilayah desa, pajak  bumi dan bangunan dari warga lunas, tapi ada saja laporan desa ini atau desa itu telat setor ke kecamatan atau bahkan baru sekian persen setor. Dan setiap tahun.

Terkait perpajakan, ada saja yang ingin bahagia. Itu di tingkat terbawah.
Bagaimana sampai ke pusat? Mau beres atau lebih parah, itu urusan "orang besar", haha.

Baca juga: Ganti Presiden

Intinya...
Upaya Indonesia supaya lebih bahagia: ya nggak banyak ngutang dan menumpas para koruptor dong...!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun