Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menanti yang Baru untuk Memiliki Kembali

18 Maret 2023   17:43 Diperbarui: 18 Maret 2023   17:51 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Daun kering yang semula menempel pada dahan
Tak mampu lagi menahan kekokohan
Satu persatu melepas diri
Jatuh berguguran mengotori bumi

Lalu siapa yang akan memungutnya
Terlalu banyak daun berserakan
Jika tak ada lagi yang akan memanfaatkannya
Tinggallah manusia membakarnya

Ujian daun kering, tak lagi berguna
Atau ada yang berpikir mengolahnya
Memungut menjadikan sebuah keindahan
Daun kering pun tak lagi sia-sia

Daun kering yang jatuh
Lepas dari dahan meninggalkan pohon
Beban pohonpun berkurang dan tetap kokoh
Lalu tergantikan daun yang tumbuh kemudian
Sementara daun kering tetap menanti pemungut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Hatiku Terpanggil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun