Biarlah terbelenggu dalam kata, tak bisa bicara
Tak mampu ungkapkan mendobrak rasa
Tapi ini bukan kekalahan semata
Otak menuntut demi kedamaian
Terbelenggu dalam kata tersekat bicara
Menjadi pilihan akhir meski bukan akhir segalanya
Otak hanya menurut pilihan dilematis
Dan hanya satu pilihan berhenti berkata
Ah, terbelenggu demi otak inginkan kedamaian
Relakan meski jiwa memberontak
Meronta inginkan keadilan
Hancurkan kezaliman
Dan kini...
Pasrahkan pada waktu pembuktian
Sebagai jawaban tuntutan kata
Karena tiada lagi kebebasan mencari makna sesungguhnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H