"Info dari teman...
Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Sedulur...mau saling mengingatkan yg pada punya anak main lato-lato diawasin yaa.. ini ada anak SD kelas 3 main lato-lato  kena bola mata pecah akhirnya diangkat dan mata buta sebelah..."
Kaget juga begitu buka salah satu grup WA langsung baca informasi di atas. Entah anak mana alamatnya secara pasti, tapi dishare juga foto anak tersebut.
Sebelumnya juga saya sudah dengar langsung dari para korban pemain lato-lato yang kebanyakan usia anak SD-SMP. Mereka ada yang luka memar pada punggung tangan dan juga jidat atau pelipis mata.
Meskipun sudah banyak yang menjadi korban, tetapi tetap juga mereka bermain lato-lato. Katanya ada yang bilang asik, melatih keseimbangan, dan mencerdaskan otak. Bisa jadi ada alasan  ilmiah terkait hal itu. Kalau menurut saya bisa juga untuk terapi yang terkena gejala stroke bagian tangan asal dilakukan pelan-pelan, hehe...
Mainan jadul yang kini sedang viral sudah pasti berdampak positif pada para penjual lato-lato yang laris manis dagangannya. Tapi juga sangat membahayakan kalau tidak berhati-hati memainkannya.
Lato-lato mengingatkan saya pada masa kecil. Dulu saya juga suka mainan itu yang di daerah saya namanya ethek-ethek. Kemarin saat lihat anak kecil main lato-lato dengan trampilnya saya ikutan main dengan meminjam lato-lato itu. Tapi cuma sebentar, ternyata susah juga dan takut membentur jidat, hehe...
Saat mau belanja di toko saya bertemu dengan seorang nenek dan anak kecil, dipastikan itu cucunya. Anak kecil itu minta beli lato-lato lalu neneknya membelikannya. Teringat  informasi yang saya baca di grup WA, saya berusaha mengingatkan nenek dan anak kecil itu supaya berhati-hati kalau main lato-lato, dan saya ceritakan kejadian-kejadian yang saya dengar termasuk info yang sampai operasi mata karena pecah bola matanya sehingga menjadi buta.
Bagi orang tua yang mempunyai anak kecil dan minta mainan lato-lato hendaknya diawasi jangan sampai berakibat fatal. Juga permainan-permainan jadul lainnya yang sekarang viral kembali seperti egrang dan mainan ketapel yang diisi peluru dari kerikil.
