Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencari Jalan yang Lain

28 Desember 2022   04:34 Diperbarui: 28 Desember 2022   04:42 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jalan yang kulewati kemarin,
mungkin bukan jalan yang seharusnya kutempuh
Jalan yang kulalui kemarin,
mungkin bukan jalan yang selayaknya kujajaki
Jalan yang kulangkahi kemarin,
mungkin bukan jalan yang sepatutnya kulintasi
Jalan yang kutiti kemarin,
mungkin bukan jalan yang sepantasnya kutapaki

Mungkin aku telah menapaki jejak kekeliruan
Sejengkal merasa diri lebih dari orang lain
Dua jengkal memperdayakan orang lain
Tiga jengkal menghinakan orang lain
Empat jengkal, lima jengkal, dan seterusnya
Meremehkan,
menjatuhkan, merendahkan,
menertawakan, mengecewakan,
mempermainkan, menodai nama baik

Esok lusa...
Ku akan mencari jalan yang lain
Jalan penuh makna yang  tak melalaikan segalanya
Jalan sesungguhnya memanifestasikan hakikat hidup

Baca juga: Mencari Akar Rumput

(Bms, Renungan akhir tahun 2022)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cerita Daun Pisang

Baca juga: Jejak Pengharapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun