Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Daun Pisang

26 Desember 2022   08:34 Diperbarui: 26 Desember 2022   08:41 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di pinggir pantai saat memandang cakrawala langit
Melintas anak kecil lalu bermain pasir di depanku
Sejenak kualihkan gelombang yang sesekali  menepi
Tatapanku tertuju pada anak kecil itu

Kudekati dan kuajak bicara
Sambil tengak-tengok kulihat sekeliling
Tak ada satu orangpun yang menemani anak itu
Hanya sendirian dia bermain di pantai

Mulailah anak kecil bercerita
Baru saja dia menjual daun pisang untuk membayar tiket masuk
Sudah lama ibunya sakit tak kunjung sembuh
Hanya dia yang merawat sebagai anak satu-satunya

Baca juga: Cerita Dua Ibu

Bapaknya sudah lama meninggalkan
Setiap hari hanya mengandalkan daun pisang
Yang dijualnya ke pasar kadang ditukar makanan
Sebagai penyambung hidup dirinya dan ibu tercinta

Banyak saudaranya yang kaya raya
Tapi tak pernah ada yang membantunya
Daun pisang semata yang mampu menolongnya
Yang diambilnya dari kebun orang setelah meminta

Maka ketika melirik daun pisang sebagai alas dudukku
Dia terlihat sedih karena berpikir bisa jadi uang
Tak lama dia pamit pulang teringat ibunya sendirian
Akupun beranjak meninggalkan daun pisang berserakan

Baca juga: Menghela Nafas

Baca juga: Jejak Pengharapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun