Tepat dua puluh dua Desember
Tiga puluh tahun yang lalu
Menjelang malam dia berjuang sekuat tenaga
Untuk mengeluarkan yang ada dalam rahimnya
Betapa dia bersemangat meski menahan rasa sakit
Antara hidup dan mati dia keluarkan tenaga sepenuhnya
Sesekali jeda menarik nafas panjang
Demi persiapan saat yang di dalam berkontraksi
Dengan bercucuran keringat menuju bahagia
Dia melahirkan putri pertamanya
Tepat pada hari ibu tahun sembilan dua
Dia dekap lembut bayi mungil nan cantik
Dia ucapkan segala doa baik bagi putrinya
Siapakah dia itu?
Dia adalah aku
Tentu semua yang terjadi dirasakan juga oleh ibuku
Saat melahirkanku ke dunia ini sebagai anak pertama
Selamat hari ibu oh ibuku yang kucinta
Selamat hari ulang tahun anakku yang kusayang
Hari bahagiaku berkah hidupku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H