Saat teman lain asik bermain
Di dusun itu ku pergi sekolah
Bersama satu teman bergandengan tangan
Sambil diayun-ayunkan sesekali melompatkan kaki
Mulutpun bergantian bernyanyi
Kadang berebut nyanyikan lagu yang sama
Ah, kenangan indah yang tak terlupakan
Sampai taman kanak-kanak lonceng berbunyi
Lalu semua berbaris masuk kelas
Setelah usai pelajaran satu temanku kembali pulang bersama
Gandengan ayunan tangan mulai melemah
Lagupun tak dinyanyikan lagi
Berpuluh-puluh tahun kemudian
Kutemukan satu teman itu dalam kelemahan yang sebenarnya
Tanpa langkah kaki dan ayunan tangan
Tanpa nyanyian riang
Teman kecilku hanya diam membisu
Terbaring tak berdaya
Mungkin hanya doa yang  terucap dalam hati
Hanya Tuhan yang mendengarnya
Bms, 13 Des'22
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H