Mohon tunggu...
Ety Supriyatin
Ety Supriyatin Mohon Tunggu... Lainnya - Pembaca

Menulis apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. â– JUST BE MYSELFâ– 

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teman Kecilku

13 Desember 2022   20:07 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:19 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat teman lain asik bermain
Di dusun itu ku pergi sekolah
Bersama satu teman bergandengan tangan
Sambil diayun-ayunkan sesekali melompatkan kaki
Mulutpun bergantian bernyanyi
Kadang berebut nyanyikan lagu yang sama
Ah, kenangan indah yang tak terlupakan


Sampai taman kanak-kanak lonceng berbunyi
Lalu semua berbaris masuk kelas
Setelah usai pelajaran satu temanku kembali pulang bersama
Gandengan ayunan tangan mulai melemah
Lagupun tak dinyanyikan lagi


Berpuluh-puluh tahun kemudian
Kutemukan satu teman itu dalam kelemahan yang sebenarnya
Tanpa langkah kaki dan ayunan tangan
Tanpa nyanyian riang
Teman kecilku hanya diam membisu
Terbaring tak berdaya
Mungkin hanya doa yang  terucap dalam hati
Hanya Tuhan yang mendengarnya

Bms, 13 Des'22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Harapan dalam Doa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun