Dilihat dari kata 'burket" sepertinya sesuatu yang menarik. Tapi ternyata singkatan dari bubur ketek atau ketiak. Kalau cuma makanan bubur sih enak-enak saja. Tapi kalau ketek basah yang disebut burket itu rada jijik juga membayangkannya.Â
Apalagi kalau keringat yang bikin ketek basah dan tembus baju itu beraroma ngga sedap. Duh, mau ngomongin juga ngga enak, mau tetap berada di dekatnya juga mual-mual dan bikin pusing kepala.Â
Rasanya ngga nyaman bangetlah. Hanya dari sumber aroma yang sedikit itu tapi bau tidak sedapnya merebak seruangan. Kadang dia yang burket itu ngga merasa badannya bau, enjoy-enjoy saja membaur sama teman lainnya.
Beberapa tips sederhana bisa menjadi solusi mengatasi burket, antara lain:
â– Mandi secara teratur dengan menggunakan sabun yang aromanya tidak menyengat.
â– Gunakan pakaian yang bahannya bisa menyerap keringat terutama saat cuaca panas.
â– Perawatan dari dalam bisa konsumsi daun beluntas (tluntas) yang mentah.
â– Minum air rendaman/rebusan daun sirih.
â– Hindari makan daun cikracikri yang sudah pasti membuat aroma ketiak tidak sedap.
■Gunakan deodorant  yang menyerap keringat, berupa Spray atau Roll On.
â– Olesi dengan tawas di sekitar ketiak setelah mandi sebagai pilihan termurah dan praktis.
Yuk cegah dan atasi burket beserta aromanya dengan cara di atas. Setidaknya bisa mengurangi bau badan demi kenyamanan orang sekitar. Bahkan kalau benar-benar dilakukan secara rutin, bukan hanya mengurangi aroma tak sedap tapi  bisa menghilangkan sama sekali.
Semoga bermanfaat.
#docJay
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H